Kemenko Perekonomian RI dan BI Sumsel Gelar Sosialisasi Kriteria Champhionship Tim Percepatan dan Perluasan
-ist-
Ricky menjelaskan ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi kinerja yang dilakukan setiap tahun.
Pertama, laporan evaluasi atas program yang telah dikerjakan, Kedua, perumusan strategi untuk dilakukan di tahun 2024.
“Kegiatan pada hari ini untuk refreshment dalam melakukan laporan tahun 2023 dan dibuka hingga tanggal 26 April 2024. Ini bisa menjadi bekal untuk pengisian laporan evaluasi TP2DD dan begitu seterusnya,” tambahnya.
Kata Ricky, dengan sinergi dan koordinasi yang kuat, manfaat digitalisasi akan terwujud sesuai dengan harapan, yaitu TP2DD Sumsel dapat menjadi yang terbaik dalam ajang championship 2024.
“Koordinasi dan sinergi jadi hal penting untuk mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro, Kemenko Perekonomian, yang juga Ketua Satgas P2DD, Ferry Irawan menambahkan, potensi digitalisasi di Indonesia sangat besar.
Penerapan digitalisasi dan AI dalam berbagai sektor ekonomi memungkinkan analisis data dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan cepat.
“Kita mendorong digitalisasi ini di semua sektor termasuk di Pemerintah daerah,” ulas dia.
Menurut dia, ada begitu banyak manfaat dari digitalisasi dan elektronifikasi transaksi Pemda bagi kelembagaan, di antaranya meningkatkan concern bagi kepala daerah terbukti memperkuat fiskal daerah, meningkatkan ekosistem kerjasama dan penguatan efektivitas monitoring kebijakan ETPD.
“Satgas P2DD menargetkan pada tahun 2024, 85 persen Pemda berada di level digital yang akan dicapai melalui penguatan regulasi dan koordinasi penguatan ekosistem digital pemerintah dan penguatan infrastruktur,” paparnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan, hingga saat ini Pemda di Sumsel sudah 100 persen masuk dalam kategori Digital.
“Prestasi ini berkat kerja keras semua pihak yang mewujudkan digitalisasi Pemerintah Daerah melalui transaksi elektronik. Ini akan menjadi semangat baru dan pencerahan agar lebih meningkat lagi,” ungkap Agus Fatoni.
Ia mengungkapkan, kondisi sosial ekonomi Sumsel konsisten pulih namun perlu mengantisipasi berbagai tantangan untuk tumbuh lebih inklusif.
Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, Pemprov Sumsel telah menggelar beberapa kegiatan serentak, di antaranya Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel, Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel dan Gerakan Penanganan Stunting Serentak se-Sumsel.
“Semua hal tersebut jika dilakukan secara serentak dan masif akan memberikan dampak luar biasa, tidak parsial namun bersama dan ini butuh koordinasi dan sinergi seluruh elemen,” pungkasnya. (yun)