Kandang Bilboa Jadi Ujian Kebangkitan Atletico

Rodrigo De Paul -net-

BILBAO, SUMATERAEKSPRES.ID - Ujian berat menanti Atletico Madrid pada leg kedua semifinal Copa del Rey. Kerja keras mereka butuhkan untuk membalas kekalahan dari Athetic Bilbao, dini hari nanti.

Sudah bukan rahasia San Memes adalah tempat yang sangat sulit ditaklukkan. Dalam 14 pertandingan terakhir mereka misalnya, Bilbao tak pernah kalah di kandang sendiri.

Makanya, dengan kekalahan 0-1 di Wanda Metropolitano pada leg pertama, Atletico Madrid mungkin tidak akan difavoritkan. Khususnya jika melihat bagaimana buruknya rekor tandang mereka belakangan ini.

BACA JUGA:Bertandang ke Inter Milan, Atletico Tanpa Morata, Inter Milan vs Atletico Madrid

BACA JUGA:Waduh, Atletico Madrid dan Barcelona Tertahan pada Pekan 24

Pasukan Diego Simeone hanya memenangkan satu dari lima pertandingan tandang terakhir mereka. Paling anyar, mereka imbang 2-2 di markas tim juru kunci La Liga, Almeria.

Simeone pun menyadari bahwa menang dengan marging dua gol untuk lolos ke final menghadapi Mallorca tidak akan mudah. Makanya, ia meminta pemainnya bisa menunjukkan performa terbaik.

Sang pelatih menegaskan, pertahanan akan menjadi kunci. Karena itu, mereka harus lebih baik. “Dalam serangan kami memiliki peluang, namun kami perlu meningkatkan alur pertahanan,” katanya di Marca.

Terkait rapor buruk mereka dalam away, Simeone memastikan itu menjadi tanggung jawabnya. “Satu-satunya hal yang bisa saya jelaskan adalah pelatih mempersiapkan pertandingan tandang dengan buruk, tanggung jawab selalu menjadi milik saya,” tegasnya.

BACA JUGA:Atletico Madrid Menggila dengan 7 Gol! Rayo Vallecano Tersungkur di Lanjutan Kompetisi LaLiga

BACA JUGA:Real Sociedad dan Mallorca Berebut Tiket Final Copa del Rey

Ridrigo de Paul menambahkan, hasil tandang mereka memang mengecewakan. Namun, ia menegaskan bahwa mereka mesti melupakan itu dan focus untuk membalikkan keadaan di San Memes.

“Sekarang giliran kami untuk mencoba membalikkan keadaan di Copa pada hari Kamis (Jumat). Kami akan menaruh seluruh energi kita di sana, “ ujarnya.

Bagi De Paul, hasil buruk  di laga terakhir harus menjadi cambuk untuk perbaikan. “Kami tidak punya waktu selain meredam kemarahan ini dan menggunakannya untuk menjadikan hari Kamis (Jumat) sebagai hari yang menyenangkan dan malam yang hebat,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan