Daerah Mengeluh Kurang Dokter, Menumpuk di Kota Besar
--
“Tapi bicara DKI Jakarta, dengan melihat jumlah penduduk dan dokternya, maka jumlah dokter sudah kebanyakan,” ujarnya. Namun untuk menambah dokter tidak bisa serampangan. Pemerintah telah mencabut moratorium fakultas kedokteran untuk beberapa wilayah. Sehingga universitas boleh membuka fakultas kedokteran baru.
Dia mengingatkan penambahan dan penyebaran dokter harus sejalan. Tidak bisa dipikirkan hanya menambah dokternya saja tapi harus diketahui calon dokter itu nanti akan mengabdi di mana.
“Kita sekarang punya 92 FK lama dan 15 FK baru, maka punya 107 FK,” kata Adib. Sebelum ada FK baru, produksi dokter umumnya 12.000 per tahun. Jika ditambah FK anyar, Adib optimis jika kurang dari lima tahun harusnya rasio dokter umum terpenuhi.
Pemerataan dokter ini juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah. Melihat ada beberapa daerah yang kurang diminati, harusnya terdapat stimulus dari pemerintah. “Negara harus berperan untuk memberikan insentif pendidikan bagi putra daerah dan mereka akan kembali ke daerahnya untuk mengisi kekurangan dokter,” jelasnya. (nni/bis/qda/gti/way/)
dr Abla Ghanie, SPTHT-KL (K) FICS-Foto: Ist-