Turunkan Hasil hingga 80 Persen, Diserang Walang Sangit
PENGENDALIAN: Kegiatan pengendalian di lokasi Demplot Poktan Tunas Baru Desa Kotadaro I Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir akibat serangan walang sangit. FOTO: ANDIKA/SUMEKS --
Hama walang sangit dianggap hama berbahaya karena dapat mengakibatkan menurunnya produksi padi sekaligus menurunkan kualitas gabah.
Tanaman padi yang terserang hama ini akan menghasilkan beras yang berkualitas buruk, beras yang dihasilkan akan mengapur dan berubah warna.
Serangan hama walang sangit terjadi ketika tanaman padi memasuki fase generatif (pembungaan) sampai fase matang susu.
Pada serangan hebat, walang sangit dapat menyebabkan kehilangan hasil antara 50 hingga 80 persen. ‘’Sanitasi lingkungan dengan membersihkan areal pertanaman padi terbukti mampu menekan serangan hama walang sangit dan mencegah kerugian.
Pembersihan areal tanaman padi dari gulma dan rerumputan sebaiknya dilakukan sejak sebelum penanaman hingga masa panen," terangnya.
Selain itu, salah satu cara pengendalian walang sangit secara kultur teknis adalah dengan menanam padi secara serempak dalam satu hamparan lahan yang luas.
‘’Selain itu pemupukan harus dilakukan secara merata supaya tanaman padi tumbuh seragam sehingga jumlah generasi perkembangan hama ini semakin sedikit,’’ ujarnya.
Kemudian, pengendalian biologi dengan pengendalian yang dilakukan dengan agens hayati, yaitu dengan memanfaatkan parasitoid dan jamur.
Salah satu agens hayati yang dapat digunakan untuk menekan perkembangan walang sangit adalah jamur Beauviria bassiana dan Metharizum sp. Jamur Beauviria bassiana ini menyerang walang sangit pada stadia nimpa dan dewasa.
Pengendalian walang sangit juga dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap. Hama walang sangit sangat tertarik pada bau busuk atau bau bangkai.
BACA JUGA:Hama ini Sangat Berbahaya Bisa Menyebabkan Gagal Panen
BACA JUGA:Tips Ampuh Menghadapi Penyakit dan Serangan Hama Pada Tanaman Sawo!
Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan walang sangit menggunakan perangkap kemudian memusnahkannya.
‘’Untuk membuat perangkap walang sangit bisa menggunakkan bangkai kepiting, cuyu, keong mas, rajungan, ikan, kotoran ayam atau daging busuk,’’ ujarnya. (dik)