SUMATERAEKPRES-ID.Senior Manager Medical Underwriter Sequis dokter Fridolin Seto Pandu membagikan tips membatasi asupan gula di bulan puasa.

Gula yang menjadi salah satu asupan andalan saat bulan puasa untuk menambah dan mengembalikan energi, perlu dibatasi asupannya agar tak berlebihan dan bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Fridolin mengatakan, asupan gula yang berlebihan dapat membuat gerakan tubuh lebih lambat, mudah mengantuk, sulit berkonsentrasi, kurang termotivasi saat beraktivitas, juga lebih cepat lapar sehingga cenderung makan lebih banyak.

"Konsumsi gula dapat dilakukan saat berbuka bukan saat sahur karena tubuh telah kehilangan lebih banyak energi selama 12 jam dan gula bisa mengisi kehilangan energi tersebut," kata dia melalui keterangan tertulis, melansir antara

BACA JUGA:Harus Tau, Terlalu Banyak Asupan Gula Berdampak Gangguan Depresi dan Kecemasan

BACA JUGA:8 Cara Mengurangi Konsumsi Gula, Konsisten!

Saat berbuka puasa, bagi penggemar es teh manis saat berbuka puasa, bisa mencoba mengurangi takaran gula dari yang semula terbiasa dengan dua sendok menjadi satu sendok teh.

"Lalu latih lagi menjadi setengahnya hingga terbiasa tidak merasa perlu menambah gula," tutur Fridolin.

Ketimbang gula, dia menyarankan dalam memenuhi kebutuhan asupan cairan yang telah hilang sebaiknya dengan minum air putih atau minuman tanpa pemanis dibanding yang mengandung fruktosa yang terkandung pada sirup dan minuman kemasan.

Di samping itu, sebaiknya kurangi dan ganti camilan manis seperti biskuit, kue kering, puding, kolak, dan es buah dengan mengonsumsi potongan buah-buahan segar.

BACA JUGA:Gula Darah Tinggi, Picu Retinopati Diabetik, Ganggu Penglihatan Bahkan Sebabkan Kebutaan

BACA JUGA: Mau Cegah Diabetes. Ini 12 Tips Turunkan Gula Darah

Sedangkan untuk sahur, masyarakat bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, mengandung karbohidrat kompleks, dan protein agar tidak cepat merasa lapar. 

Jenisnya antara lain beras merah, kentang, jagung, ubi jalar, alpukat, kacang hijau, dan oatmeal.