Ini Dia Jenis Kapur Pertanian untuk Memperbaiki pH Tanam

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - pH tanah yang masam dapat menjadi masalah serius bagi pertanian. Namun, salah satu cara yang sangat efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pengapuran.

Dilansir dari taniuntung, pemberian kapur tidak hanya membantu meningkatkan pH tanah yang rendah, tetapi juga dapat memperbaiki struktur fisik tanah dan mengaktifkan mikroorganisme yang ada di dalamnya. Menggunakan kapur akan meningkatkan tingkat pH tanah dan hasil pertanian yang lebih baik.

Bagian atas tanah harus dijaga pada tingkat pH di atas 5,0 (menggunakan metode CaCl2), namun untuk memperhitungkan variasi kondisi tanah yang berbeda, jenis tanaman yang beragam, dan pengambilan sampel tanah yang efektif, sebaiknya pH tanah berada pada atau di atas 5,5 (metode CaCl2).

BACA JUGA:4 Manfaat Kapur Sirih yang Sayang untuk Dilewatkan, yang Ketiga wajib coba

BACA JUGA:Campurkan Kapur, Tingkatkan PH Tanah

Penggunaan jenis kapur pertanian juga harus diperhatikan dengan baik, untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kapur, atau yang juga dikenal sebagai kalsium karbonat, dan sumber pengapuran lain seperti dolomit, yang mengandung magnesium karbonat, membantu mengurangi tingkat keasaman tanah dengan cara menetralisir reaksi asam di dalam tanah.

Komponen karbonat dalam kapur bereaksi dengan ion hidrogen dalam larutan tanah, sehingga mengakibatkan peningkatan tingkat pH tanah. Ada beberapa sumber kapur yang berbeda, antara lain:

BACA JUGA:Gunakan Pupuk Ini Mampu Pertahankan Kesuburan Tanah

BACA JUGA:Tanpa Tanah, Tetap Subur: Ini Dia Rahasia Sukses Menanam Pakcoy Hidroponik di Rumah, Efisien dan Berkualitas!

Kualitas Kapur Pertanian
Ketika menggunakan kapur, penting untuk mempertimbangkan kualitas kapur itu sendiri. Hal ini mencakup Nilai Penetral (Neutralizing Value, NV) dan ukuran partikelnya.

Karena karbonat adalah komponen utama dalam menetralkan keasaman tanah, jumlah karbonat dalam sumber kapur menjadi faktor yang krusial. NV digunakan sebagai indikator untuk menilai kapasitas sumber kapur dalam menetralkan tingkat keasaman tanah. Semakin tinggi NV, semakin besar kemampuan sumber kapur untuk menetralisir keasaman tanah.

Oleh karena itu, kapur pertanian yang berkualitas baik seharusnya memiliki NV lebih dari 80%.
Dalam teknik pengapuran atau pemberian kapur, ada tiga jenis kapur pertanian yang biasa digunakan. Mari kita lihat lebih detail tentang ketiganya.

1. Kapur Tohor atau Kapur Sirih
Kapur Tohor, juga dikenal sebagai kapur sirih, merupakan salah satu jenis kapur pertanian yang umum digunakan.

Kapur ini adalah hasil dari pembakaran atau pemanasan kapur mentah kalsium karbonat (CaCO3) pada suhu di atas 825 derajat Celsius. Reaksi kimianya adalah:
CaCO3 (s) <=> CaO (s) + CO2 (g)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan