Sekolah Bisa Bentuk Kelas Industri, Bekali Lulusan dengan Kompetensi Standar DUDI
KERJASAMA : Kadisdik Sumsel, H Teddy Meilwansyah bersama Ketua PHRI Sumsel, Kurmin Halim menunjukan berkas MoU di Hotel Swarna Dwipa, kemarin. FOTO : KRIS SAMIAJI/SUMEKS-Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Peningkatan kualitas dan kapasitas lulusan SMK sehingga cepat diserap dunia usaha dunia industri (DUDI) menjadi fokus Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel.
Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdik Sumsel, Mondyaboni SE SKom MSi menjelaskan pihaknya berusaha memacu mutu pendidikan vokasi sebagai wujud implementasi Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Salah satu caranya menjalin kerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). “Kita memperkuat kerja sama dan membuka peluang baru dengan kedua belah pihak untuk berbagi pengalaman dan pengembangan inovasi yang bermanfaat bagi SMK dan industri perhotelan, pariwisata, dan restoran,” ujarnya usai penandatanganan MoU antara Disdik Sumsel dengan PHRI di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin (19/2).
"Kemudian meningkatkan partisipasi DUDI dalam mendorong dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan pendidikan vokasi," ucapnya. Kegiatan ini juga membekali tenaga kerja yang kompeten sesuai standar DUDI yang siap kerja dan berwirausaha.
"Jumlah SMK di Provinsi Sumsel ada sebanyak 325, kemudian SMK Program Keahlian Perhotelan dan Kuliner 32 sekolah, dan SMK Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan 34 se-Sumsel," jelasnya.
BACA JUGA:SMK PGRI 2 Palembang Terima Bantuan Kendaraan Praktik Mitsubishi Fuso Euro 4 dari PT KTB
Dijelaskan, ruang lingkup program kerjasama dengan PHRI di antaranya penyelarasan kurikulum berbasis Dudi, membentuk kelas industri (kelas perhotelan), penempatan praktisi atau tenaga ahli sebagai pendidik/instruktur. "Kemudian penempatan program kerja lapangan (PKL) bagi siswa, program magang guru, sertifikasi guru dan siswa. Rekrutmen kerja bagi lulusan yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan hotel dan restoran," terangnya.
Ketua PHRI, Kurmin Halim mengatakan kegiatan ini mampu memberikan semangat. "Kita sangat bersyukur event ini mampu memberikan motivasi dan keamanan di Sumsel," ujarnya seraya mengatakan saat ini kondisi Sumsel zero conflict dan mampu meningkatkan investasi. Hotel bintang lima saja ada empat. Hotel sudah tak terhitung lagi antara SMK dan PHRI.
"Harapan kami MoU ini tak hanya formalitas, harus dijalankan dengan maksimal secara berkelanjutan dan manpu menyerap tenaga kerja dan peningkatan perekonomian,” katanya. Selain itu siswa SMK harus bisa bekerja sesuai bidang keahliannya, jangan lulusan SMK pelayaran bekerjanya tak sesuai.
"Ini upaya peningkatan SDM dalan keperluan magang yang bisa diakomodir sesuai disiplin keilmuan sehingga bisa menyalurkan ilmu yang mereka dapat. Bisa mencetak entrepreneur 5-10 persen dan mampu menekan angka pengangguran," tegasnya.
BACA JUGA:Jangan Sampai Putus Sekolah! Ini Dia Cara Mudah Daftar PIP 2024 untuk SMA/SMK
BACA JUGA:Ajak Seluruh Pelajar SMA-SMK Ikut, TO Akbar SNPMB 2024
Pj Gubernur Sumsel, Dr Drs A Fatoni MSi diwakili Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd mengatakan dua dimensi kunci pendidikan vokasi, yaitu dimensi kebekerjaan atau kewirausahaan lulusan, serta dimensi kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja.