https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ini Tiga Ngengat Jenis Baru Temuan BRIN dan Universitas Sam Ratulangi

Ngengat Jenis Baru Temuan BRIN-Universitas Sam Ratulangi--BRIN

Di samping itu, kode batang DNA menunjukkan spesies baru tersebut berkerabat di antara spesies Cryptophasa lainnya, meskipun memiliki antena jantan yang mirip dengan genus Paralecta.

Detail fisik dari spesies baru itu dibahas dalam jurnal Zootaxa Volume 5403 Nomor 1 yang terbit pada 18 Januari 2024.

Dosen Universitas Sam Ratulangi Jackson Watung mengatakan, baru-baru ini tim juga menemukan fakta jika Cryptophasa warouwi tidak hanya menyerang tanaman cengkih, tetapi juga menyerang tanaman jambu air dan jambu biji (Myrtaceae).

“Ancaman itu dapat dikategorikan sebagai serangan serangga hama oligofag, sehingga sangat penting untuk segera mengembangkan rencana strategi pengendalian hama, analisis risiko hama, menyusun daftar hama karantina, dan manajemen pengelolaan hama lainnya,” kata Jackson.

Adapun kedua jenis ngegat baru lainnya berupa Glyphodes nurfitriae dan Glyphodes ahsanae, berdasarkan hasil analisis morfologi yang dilakukan bersama antara Peneliti BRIN dan Universitas Sam Ratulangi dinyatakan sebagai taksa baru dalam jurnal Zootaxa Volume 5403 Nomor 4 pada 23 Januari 2024.

BACA JUGA:9 Hewan Peliharaan Unik dan Mudah Dipelihara di Rumah, Nomor 5 dan 6 Sangat Menggemaskan!

BACA JUGA:Bener Gak? Jika 3 Hewan ini Masih Ada, Tandanya Kiamat juga Masih Jauh, Yuk Simak Penjelasan Gus Baha Berikut

Total Glyphodes yang tercatat di Indonesia saat ini berjumlah 48 buah. Publikasi terakhir tentang spesies Glyphodes dari Papua dan Sulawesi dipublikasikan Munroe pada tahun 1960. Sejak saat itu tidak ada lagi spesies yang dideskripsikan dari wilayah tersebut.

Temuan itu menambah dimensi baru pada kriteria morfologi untuk mengkategorikan spesies Glyphodes dan menggarisbawahi pentingnya studi morfologi komprehensif dalam menyempurnakan taksonomi dan sistematika dalam genus.

Penekanan pada karakteristik alat kelamin dan identifikasi fitur diagnostik baru yang potensial berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang keanekaragaman Glyphodes.

Penemuan ketiga jenis ngengat tersebut berpotensi memperkuat pengetahuan sistematika yang kelak dapat membantu banyak kasus pengendalian hama dan mengidentifikasi biodiversitas di Indonesia.

Penemuan tiga taksa baru juga akan memperkuat pengetahuan sistematika ordo Lepidoptera, sehingga ilmuwan dapat menentukan peran setiap jenis ngengat di alam.(lia)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan