Banjir Mengancam Desa Jarai Kabupaten Lahat, Warga Siaga!

Hujan deras sejak pukul 03.00 hingga 06.00 WIB, Jumat (16/2), menyebabkan sungai-sungai di pinggiran Desa Pelajaran dan Desa Nanti Giri, Kecamatan Jarai, meluap.-Foto: Agustriawan/sumateraekspres.id-

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca pemilihan umum pada 14 Februari 2024, banjir kembali menghantam kawasan Jarai Area.

Hujan deras sejak pukul 03.00 hingga 06.00 WIB, Jumat (16/2), menyebabkan sungai-sungai di pinggiran Desa Pelajaran dan Desa Nanti Giri, Kecamatan Jarai, meluap.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Lahat, H. Ali Afandi, mengungkapkan bahwa akibat meluapnya sungai, 346 rumah penduduk terendam.

Dari jumlah tersebut, 220 rumah berada di Desa Pelajaran dan 126 rumah di Desa Nanti Giri. "Ketinggian air yang merendam rumah penduduk bervariasi dari 50 cm hingga 100 cm," ujar H. Ali Afandi pada Jumat (16/2).

BACA JUGA:Umumkan Hamil Anak Pertama, Via Vallen Banjir Ucapan Selamat

BACA JUGA:Gulung Celana hingga Atas Lutut, Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa Turun Sendiri Tinjau Banjir di Malam Hari

Meskipun banjir kedua ini melanda desa-desa tersebut, masyarakat lebih siap menghadapinya, sehingga dampak kerugian material tidak begitu besar.

"Sebagian besar masyarakat masih membersihkan lumpur di area rumah masing-masing," tambahnya.

BPBD bersama kepala desa, camat, dan Forkompincam melakukan survei lokasi serta menganalisis faktor penyebab banjir.

Mereka sepakat bahwa diperlukan pembangunan dinding pengaman sungai untuk mencegah terulangnya banjir di Desa Pelajaran, Nanti Giri, dan Desa Pamasalak.

BACA JUGA:Kurang Surat Suara hingga Lewati Banjir

BACA JUGA:Walau Banjir, Tetap Semangat Mencoblos

Salah satu antisipasi yang disepakati adalah pembuatan dinding pengaman sungai seperti bronjong atau talut sepanjang 500 meter di Sungai Air Lintang dan 300 meter di Sungai Air Keruh.

"Dengan pengaman sungai tersebut, diharapkan air sungai tidak akan meluap ke pemukiman warga," tegasnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pemerintah desa dan warga langsung mengambil tindakan antisipatif begitu melihat debit air sungai mulai meningkat.

Warga yang tinggal di bantaran sungai diminta untuk segera mengungsi dan menyelamatkan barang berharga mereka.

Banjir di Desa Jarai memang telah menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh.

Namun, dengan kesiapan dan langkah-langkah antisipatif yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat setempat, diharapkan kerugian akibat banjir dapat diminimalisir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan