https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Gaji untuk Perbaiki Jalan Desa

*Pengabdian Kades Aur Duri, Muslim Jasroni

Pengabdian Muslim Jusroni, Kepala Desa (Kades) Aur Duri, Kecamatan Rambang Niru, Muara Enim, harus jadi contoh. Dia merelakan gajinya untuk membangun desa yang ia pimpin. Salah satunya untuk memperbaiki jalan rusak agar warga dan daerahnya tidak terisolir.

Tekadnya ketika terpilih sebagai kades, maka desa yang dia pimpin harus dibangun dengan baik, infrastruktur maupun yang lainnya. "Itu jadi komitmen kami setelah terpilih. Ketika terpilih, gaji sebagai kades akan digunakan untuk masyarakat," imbuh pria yang dilantik sebagai Kades Aur Duri pada 2021 lalu tersebut.

Rupanya, menyumbangkan gajinya untuk mensejahterakan masyarakat sudah dia lakukan sejak menjabat kepala BPD Desa Aur Duri. Salah satu yang diperbaiki yaitu jalan desa yang kondisi sangat rusak. Apalagi saat hujan turun.

Panjang jalan desa itu sekitar 3 km. Dengan  kerusakan hampir di sepanjang jalan itu. Tapi yang paling parah kurang lebih 200 meter. "Jalan itu merupakan akses warga, untuk keluar masuk, juga mengangkut hasil perkebunan," tutur Muslim.

Karena itu, dia merogoh uang pribadinya untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa dilintasi. "Saya rental alat berat seperti gleder, vibro dan eskavator untuk buang lumpur, penimbunan, perbaikan siring jalan desa. Pekerjaannya selama tiga hari," ungkapnya.

 Dana yang dikeluarkannya tidak sedikit. Lebih dari Rp100 juta lebih. Ada bantuan dari anggaran dana desa Rp26 juta, itu pun dipotong pajak. Untuk sewa alat berat dan BBM-nya saja tidak cukup. Uang itu digunakan membeli batu split untuk pengerasan.

Dana dari desa hanya untuk memperbaiki titik yang rusak parah saja. “Paling penting, masyarakat bisa lewat dulu. Muara Enim ini kaya raya, tapi jangan sampai ayam mati di lumbung padi," tegasnya.

Baginya, mengabdi untuk desa adalah komitmen sebagai kades. Gaji dibagikan kepada masyarakat, terutama yang tidak mampu. "Kami bagikan per tiga bulan. Gaji Rp9 juta kami bagikan melalui Kadus dan RT, termasuk saya sendiri ikut membagikannya," tutur Muslim.

Tanpa mengurangi rasa syukur, Muslim tetap mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya meski semua gajinya ia berikan kepada warga desa. "Alhamdulillah, sebelum menjadi kades, saya kontraktor dan juga pengusaha yang memiliki kebun karet, sawit dan lainnya. Itu sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak anak saya,"  bebernya.

Diakuinya, masih saja ada yang curiga. Menduga dia menyelewengkan Dana Desa dan kecurigaan-kecurigaan lain. Padahal semua jelas ada bukti, dana desa terelisasi 100 persen. "Jadi kami ingin betul-betul bekerja untuk desa. Saat memegang jabatan inilah momen untuk membangun desa ini," tegas Muslim.

Kembali ke persoalan jalan rusak, diakuinya masih ada ruas lain yang perlu diperbaiki. Tapi kondisinya masih bisa dilintasi. Kuncinya, warga tidak lagi terisolir. "Kami tentu tetap mengharapkan Pemkab Muara Enim dapat melakukan peningkatan jalan cor beton sepanjang kurang lebih 2,5 km karena kondisinya saat ini masih tanah merah. Saat hujan turun, sulit untuk dilintasi," pungkas dia. (way)   https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan