Hadis Nabi Sebut Air yang Tercelup Lalat Masih Boleh diminum, Begini Penjelasannya
Air yang sudah tercelup lalat masih boleh diminum atau tidak? -Foto : roemahmedia.com-
SUMATERAEKSPRES.ID - Banyak hadis-hadis dan anjuran Nabi Muhammad SAW yang dapat dibuktikan secara ilmiah, salah satunya adalah hadis tentang lalat yang tercelup di dalam Minuman.
Nah dalam perspfektif dunia kesehatan, lalat merupakan hewan yang kotor dan menjadi salah satu hewan yang menyebarkan kuman penyebab penyakit.
Namun, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk tidak mubazir dan membuang buang makanan atau minuman, sehingga, Rasulullah SAW tetap menganjurkan umatnya meminum air yang sudah tecelup lalat.
Hal tersebut di sampaikan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari No 3320 dalam kitab sahih Bukhari yang artinya : Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila lalat jatuh di minuman seseorang dari kamu hendaklah ia tenggelamkan kemudian buang, karena salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat penawarnya”.
BACA JUGA:Palembang Darusalam, Kota yang Dikhususkan Nabi Muhammad dalam Hadisnya, Benarkah?
BACA JUGA:Mengapa Allah Menyukai Bersin dan Membenci Menguap? Ini Penjelasan dari Hadis Rasulullah
Nah Hadist tersebut menjelaskan, jika ada lalat jatuh tercelup ke dalam minuman, boleh tetap meminumnya setelah menenggelamkan keseluruhan lalat tersebut lalu membuang lalatnya.
Lalat juga tidak menajiskan minuman kita dan bahwasanya di salah satu sayap lalat mengandung obat/penawar bagi penyakit yang dibawanya.
Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan dunia kesehatan saat ini, bahkan cenderung tidak masuk akal, karena lalat meruoakan vektor pembawa penyakit.
Lalat membawa penyakit yang dibawa dari limbah, sampah, maupun cemaran lainnya dan menyebarkannya melalui droplet muntahan, feses, maupun organ tubuhnya.
BACA JUGA:7 Tradisi Unik Ramadan di Seluruh Dunia, Indonesia: Bangunkan Sahur Keliling dengan Beduk
BACA JUGA:Sudah Masuk Bulan Sya'ban Nih, Yuk Lakukan Amalan Ini untuk Menambah Pahala Persiapan Sambut Ramadan
Hal ini menjadi ujian keimanan bagi umat muslim, bahkan tidak banyak yang bertanya-tanya terlebih para praktisi kesehatan maupun orang umum.
Lalu, bagaimana kita menyikapi hadist yang secara sanad diakui sebagai hadist shahih atau terpercaya kebenarannya dari Nabi Muhammad S.A.W namun sangat bertolak belakang dengan fakta kesehatan yang umum diketahui.