Usongan Maju, Tradisi Unik Bawaan Pengantin Perempuan di Kayuagung
Usongan Maju, Tradisi Unik Bawaan Pengantin Perempuan di Kayuagung-Foto: Nisa/Sumateraekspres.id-
SUMATERAEKSPRES.ID – Dari generasi ke generasi, orang tua selalu berharap agar anak-anaknya tidak mengalami kesulitan dalam hidup.
Mereka rela bekerja keras untuk memastikan kesejahteraan anak-anak mereka, termasuk saat melaksanakan tradisi pernikahan.
Di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, terdapat sebuah tradisi yang disebut "Usongan Maju".
Tradisi ini melibatkan pengantin perempuan yang membawa barang bawaan dari keluarganya ke rumah pengantin laki-laki sebagai simbol pengorbanan dan dukungan keluarga.
BACA JUGA:Wow! 5 Negara Terkecil di Dunia Ini Punya Sejarah dan Budaya yang Luar Biasa
BACA JUGA:Iguana dalam Seni Tradisional dan Budaya Tionghoa, Dari Mistis Hingga Kekayaan
Prosesi Usongan Maju menjadi momen penting dalam resepsi pernikahan di masyarakat Kayuagung.
Pengantin perempuan, setelah tiga hari menjalani rangkaian resepsi, akan dijemput oleh keluarga pengantin laki-laki.
Beragam barang dibawa oleh pengantin perempuan, mulai dari perabotan kamar seperti lemari, meja rias, hingga kasur dan ranjang.
Peralatan dapur seperti sendok, piring, dan wajan juga tidak luput dari daftar bawaan tersebut.
BACA JUGA:Simbolisme Ikan Cupang dalam Budaya Tionghoa: Keberuntungan dan Kekayaan
BACA JUGA:Zulkarnain Peduli Budaya, Gelar Kesenian Asli Palembang Dulmuluk
Selain itu, pengantin perempuan juga membawa peralatan lainnya seperti gelas, termos, dan mangkok.
Semua barang ini akan diperlihatkan kepada keluarga besar pengantin perempuan sebelum akhirnya dibawa ke rumah pengantin laki-laki dalam prosesi yang disebut "Andon Tuwoi".