Makin Memanas! Filipina dan AS Guncang Laut China Selatan dengan Patroli Gabungan
Makin Memanas! Filipina dan AS Guncang Laut China Selatan dengan Patroli Gabungan-Foto: Net-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tensi di Laut China Selatan (LCS) semakin meningkat seiring dengan gelombang patroli laut dan udara yang diadakan oleh Amerika Serikat (AS) dan Filipina.
Ini merupakan kali ketiga kedua negara tersebut melakukan patroli gabungan, dengan rencana melaksanakan kegiatan ini selama tiga bulan ke depan.
Upaya patroli ini dilakukan sebagai bagian dari strategi AS untuk memperkuat kerja sama pertahanan di LCS, menghadapi keberanian China yang semakin menantang.
Perselisihan antara China dan Filipina terkait klaim wilayah perairan di LCS menjadi salah satu pemicu ketegangan.
BACA JUGA:Tekanan Darah Rendah (Hipotensi), Kenali Penyebab dan Gejalanya
BACA JUGA:Era Jokowi, Sirojudin Sebut Problem Etika Disorot dan Pelemahan Demokrasi Telah Direncanakan
Dilansir dari AFP, armada yang terlibat dalam patroli kali ini mencakup kapal tempur AS USS Gabrielle Giffords, helikopter MH-60S Sea Hawk, kapal perang BRP Gregorio del Pilar dari Angkatan Laut Filipina, serta helikopter AW109.
Pernyataan dari militer Filipina menyebutkan bahwa patroli dilakukan di wilayah zona ekonomi eksklusif mereka, meskipun lokasi pastinya tidak diungkapkan secara terperinci.
"Kegiatan bersama ini menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan koordinasi dan interoperabilitas," ungkap Kapten Sean Lewis, komodor Skuadron Penghancur 7 AS.
Patroli gabungan pertama kali dilakukan pada November lalu, diikuti dengan putaran kedua pada Januari, yang bertepatan dengan latihan militer yang dilakukan oleh China di kawasan yang sama.
BACA JUGA:Berpotensi Jadi Kawasan Transpolitan
BACA JUGA:Bakal Bangun Empat Kolam Retensi, Upaya Pemkot Prabumulih Atasi Luapan Kelekar
Peristiwa ini terjadi beberapa minggu setelah insiden ketegangan antara China dan Filipina di sekitar terumbu karang yang menjadi sumber perselisihan di LCS.
Insiden tersebut mencakup bentrokan antara kapal dari kedua negara dan tembakan meriam air dari kapal China ke kapal Filipina.