Anies : Ekonomi Indonesia Dikuasai Segelintir Orang, Kami Akan Lawan

grafis anies-foto : sumeks-

JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menyoroti terjadi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Dalam momen debat capres kelima yang lalu, Anies mengatakan bahwa ekonomi Indonesia saat ini hanya dikuasai segelintir orang. 

"Ini adalah bukti ketimpangan orang kaya dan miskin begitu nyata. (Di bidang ini) Segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian kita," kata Anies di Jakarta Convention Center (JCC).

Untuk merefleksikan hal ini, Anies menceritakan para pendiri bangsa yang tergabung dalam BPUPKI merupakan golongan terdidik yang memiliki previllage.

Namun mereka memilih mendirikan republik untuk semua. "(Mereka) bukan mendirikan republik untuk dirinya, golongannya, ataupun keluarganya. Mereka mendirikan republik untuk semua. Kekuasaan yang dibangun untuk memberikan kesempatan untuk semua. Tapi sekarang kita jauh dari cita-cita republik ini," ungkap Anies pada pembukaaan debat terakhir itu.

Anies menyampaikan bukti adanya ketimpangan dan ketidakadilan tersebut berupa 45 juta orang yang tidak bekerja secara layak dan puluhan juta lainnya tidak punya jaminan sosial. Tidak hanya itu, menurut Anies kondisi perbedaan kualitas pendidikan, kesempatan kerja yang tidak ada serta kesehatan mental dan kekerasan seksual tidak pernah dipedulikan segelintir elite.

BACA JUGA:Inginkan Perubahan, Lautan Manusia Padati BKB Sambut Anies Baswedan

BACA JUGA:Anies Ajak Rakyat Jangan Jadi Penonton, Didukung Ulama, Anies Optimis Raih 60 Persen Suara di Sumsel

"Bicara pendidikan, jauh dari kota terpencil, masa depan suram, kemampuan tinggi kesempatan tidak ada, sangat frustrasi melihatnya. Kesehatan mental, kekerasan seksual lebih 15 juta orang jadi korban. Ini problem-problem yang tidak menjadi kepedulian segilintir elite,” imbuhnya.

Lebih lanjut Anies mengaku sempat bertemu dengan kelompok masyarakat yang menitipkan harapan agar keadaan mereka yang sulit bisa berubah. Namun di sisi lain, masih ada orang-orang yang menolak kehadiran negara untuk mengentaskan kemiskinan itu.  “Kita juga menyaksikan ada yang menolak ini, yang hidup dan berkuasa dari ketimpangan ini. Yang justru merasakan kekuasaan dari ketimpangan ini. Itu yang akan kami lawan,” tegas Anies.

Dalam momen debat capres tersebut Anies juga sempat menyinggung keberadaan orang-orang miskin yang mengkhawatirkan anaknya juga akan hidup dalam kemiskinan.  “Kami berjuang untuk perubahan agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya yang tidur sambil berkata syukur alhamdulillah, walau saya miskin, walau saya kelas menengah tapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah,” tutur Anies.

Untuk itu, Anies pun menegaskan tidak akan melawan kelompok itu (segelintir elit) dengan kebencian dan rasa tidak suka.  Anies menyitir petuah Jawa yang berbunyi “suro diro Joyoningrat lebur dening pangastuti’ yang berarti semua angkara murka yang berkedudukan akan sirna oleh kasih sayang. 

BACA JUGA:Ekonomi Kian Sulit, Rakyat Butuh Perubahan, Anies Beri Solusinya

BACA JUGA:Tanpa Bagi-Bagi Nasbung dan Duit, Kampanye Akbar Anies di Palembang Bakal Serukan Kemandirian dan Kebersihan

“Bahwa segala angkara murka akan dikalah oleh kebaikan,” kata Anies.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan