Politikus PDIP Sebut Ahok Tak Tahan Lihat Kondisi Demokrasi Rusak
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Foto: Net-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Di media sosial X, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap sebagian warganet sebagai ‘kuda putih’ Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Julukan itu disematkan pada Ahok, karena Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud Md bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus menegaskan, narasi soal 'kuda putih' itu sangat lucu.
"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," tegas Deddy di akun Tiktoknya, baru-baru ini.
BACA JUGA:Ternyata Demi Kampanyekan Pasangan Capres-Cawapres Ini, Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
BACA JUGA:Demi Dukung Ganjar-Mahfud, Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Deddy pun membantah keras narasi 'kuda putih'. Jadi narasi kuda putih omong kosong belaka. Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'.
Kami mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres. Namun, Deddy memastikan Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.
di putaran kedua, seluruh rakyat Indonesia diluar pendukung Anies-Muhaimin, akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.
"Rakyat akan memastikan negara ini tidak jatuh kepada orang yang serakah, emosional, punya rekam jejak masa lalu, dan anak yang belum bisa kerja untuk memimpin negara ketika Presiden berhalangan," pungkasnya.