Imlek dan Pesonanya: Mengapa Warna Merah Menjadi Ikon Kebahagiaan
Imlek dan Pesonanya: Mengapa Warna Merah Menjadi Ikon Kebahagiaan-Foto: Net-
SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam tradisi Tionghoa, perayaan Imlek tak pernah lepas dari gemerlap warna merah. Mulai dari hiasan rumah hingga amplop berisi angpao, semuanya diramaikan dengan nuansa merah yang memikat.
Tak heran jika warna merah menjadi pilihan utama dalam berbusana saat merayakan Imlek. Tapi, mengapa memangnya warna merah begitu erat berkaitan dengan perayaan ini?
Dalam kepercayaan budaya Tionghoa, warna merah dianggap sebagai simbol keberuntungan, kegembiraan, vitalitas, kesuburan, dan tentu saja, kebahagiaan.
Warna merah juga dikaitkan dengan elemen api, yang diyakini membawa energi positif bagi mereka yang merayakan.
BACA JUGA:Pohon Mei Hwa: Simbol Harapan dan Kebahagiaan Saat Perayaan Imlek
BACA JUGA:Sambut Imlek, OPI Mall Jakabaring Gelar Promo Gila-gilaan dan Berbagai Lomba, Pemburu Diskon Wajib Hadir Nih!
Dalam persiapan menyambut Tahun Baru Imlek, penggunaan warna merah dalam dekorasi dipandang sebagai manifestasi dari semangat optimisme untuk memulai tahun baru dengan penuh harapan dan berkah.
Itulah sebabnya, tidak sulit menemukan dominasi warna merah dalam setiap sudut perayaan Imlek.
Tidak hanya dalam dekorasi, pakaian tradisional juga tak luput dari pesona merah. Lelaki mengenakan cheongsam sementara perempuan memilih cipao.
Meskipun demikian, ada kebebasan dalam memilih warna pakaian tradisional ini. Namun, bagi mayoritas, warna merah tetap menjadi pilihan utama.
BACA JUGA:Ucapan Imlek 2024 dalam 3 Bahasa, Mandarin, Indonesia, Inggris, Berikut Rekomendasinya
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Angpao Dibalik Perayaan Imlek
Diyakini bahwa warna merah mampu menarik perhatian dan menghadirkan aura keberuntungan.
Bagi masyarakat Tionghoa, merah bukan sekadar warna biasa. Ia menjadi simbol penghargaan tertinggi dan kemakmuran dalam budaya mereka.
Tidak heran, warna merah selalu hadir dalam berbagai upacara dan perayaan penting, mulai dari pernikahan hingga upacara kematian.
Dalam kultur Tionghoa yang kaya akan warna, merah memang menjadi puncak dari segala warna. Kehadirannya menjadi saksi atas kebahagiaan dan harapan yang mengiringi setiap langkah masyarakatnya.
Dengan begitu, tak heran jika merah bukan sekadar warna biasa. Ia telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka, menjadi penanda akan kegembiraan dan kemakmuran yang selalu diidamkan.