https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bahayanya Makan Mie Bareng Nasi, Ini yang Akan Terjadi Bagi Kesehatan

BAHAYA: Mengkonsumsi mie berbarengan dengan nasi ternyata berdampak bagi kesehatan--

Alangkah lebih baik jika kalori yang masuk ke dalam tubuh berasal dari berbagai elemen makanan seperti nasi, sayur-sayuran, lauk pauk, buah-buahan, dan lain sebagainya. Kalori yang berasal dari tingginya karbohidrat akan dicerna menjadi gula sehingga hormon insulin akan meningkat.

Hormon insulin berperan dalam menciptakan energi dalam tubuh kita. Ketika gula dalam tubuh hanya diperoleh dari sumber karbohidrat semata, hormon dalam tubuh akan terbebani dan kesulitan dalam mencerna kadar gula secara optimal, sehingga dapat menimbulkan diabetes.

3. Memicu kerusakan hati
Apabila asupan karbohidrat tinggi, tubuh akan mengubahnya menjadi zat lain untuk keperluan tertentu. Seperti jika kekurangan lemak, karbohidrat akan diubah menjadi lemak.

Proses ini terjadi di hati sebagai bagian dari sistem pencernaan. Jika lemak yang dihasilkan adalah lemak baik, tidak ada masalah. Namun, jika yang dihasilkan adalah lemak jahat, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.

BACA JUGA:Perut Kamu Buncit Usai Melahirkan? Begini 7 Trik Ampuh Mengecilkannya Pasca Melahirkan

BACA JUGA:Simak! Begini Cara Mudah Mengecilkan Perut Buncit

4. Memicu perut buncit
Konsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan peningkatan lemak di perut. Hal ini terjadi karena asupan kalori yang tinggi akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh.

Karbohidrat juga mudah diubah menjadi lemak, sehingga mempercepat penumpukan lemak dalam tubuh.
5. Meningkatkan tekanan darah

Dalam setiap bungkus mie instan, mengandung kadar garam yang tinggi. Satu bungkus mie instan dapat memenuhi sekitar 84 persen kebutuhan garam harian tubuh. Angka ini mencerminkan tingginya kontribusi garam dalam mie instan terhadap asupan garam harian.

Tingginya tingkat konsumsi garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan