Ingatkan Semua RS Pacu Layanan
*RSMP Upayakan Penyelesaian Persuasif
PALEMBANG - Bayi Arumi (7 Bulan) yang menjadi korban mall praktek oleh seorang perawat RS muhamadiyah Palembang dibesuk Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Selasa (7/2). Dia turut prihatin atas musibah yang terjadi. Politisi Nasdem itu juga memberikan ultimatum agar kejadian ini menjadi introspeksi bagi semua RS dan layanan kesehatan agar lebih baik lagi memberikan pelayanan ke masyarakat. BACA JUGA : Soroti Cagar Budaya, Seniman dan Budayawan Turun ke Jalan
"Kami datang ke RS Muhamadiyah melihat bayi Arumi, anak dari ibu Diana yang berdasarkan informasi beberapa hari ini mengalami kejadian ujung jarinya terputus," sampainya, kemarin. Namun dirinya memberi apresiasi kepada pihak RS Muhamadiyah. Sebab, RS tersebut melakukan tindakan cepat yaitu menyambung kembali jari Arumi yang terputus. Kemudian RS Muhammadiyah juga dinilainya bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi.
"Ini kita apresiasi, kejadian ini menjadi pukulan keras bagi pihak RS Muhamadiyah, bahkan juga bagi seluruh RS, bahwa jangan sampai kejadian ini terjadi dan terulang lagi. Saya sendiri tidak kebayang kalau sampai putra putri kita mengalami kejadian tersebut," ujarnya. Dengan adanya musibah ini, dirinya juga meminta pelayanan RS diperbaiki. "Nanti semua RS kita kumpulkan untuk memperbaiki pelayanan," imbuhnya.
Fitri juga menyampaikan terus terang, inikan hampir 99,93 persen masyarakat Palembang sudah memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat).
"RS tidak boleh pilih kasih dan membedakan, sebab masyarakat yang pakai KIS itukan dibayar juga oleh Pemerintah melalui BPJS Kesehatan," sampainya. Atas kejadian ini semoga ada hikmah yang dapat dipetik. RS bisa meningkatkan pelayanan dan masyarakat diperlakukan sebagaimana mestinya tanpa dibeda-bedakan perlakuannya, baik perkataan maupun perbuatan.
"Sekarang musibah di RS Muhamadiyah. Harapan saya ini juga menjadi koreksi bagi RS lain. Nanti kita panggil seluruh RS agar memperbaiki pelayanannya," imbuhnya. Mengenai kondisi bayi Arumi, sejauh ini sudah bagus, sudah dioperasi. Sudah lebih baik, dan pihak keluarga sudah bisa menerima dan memahami kejadian ini. “Ini kan musibah, tidak ada yang mau melakukan hal seperti ini, baik dari RS maupun tenaga kesehatannya. Perawat tidak menginginkan, karena tujuannya memberikan layanan kesehatan untuk kesembuhan pasien," tegasnya. BACA JUGA : Pelaku Pembunuhan di Kebun Kopi OKU Selatan Sudah Serahkan Diri
Dirut RS Muhammadiyah Palembang, Rizal Daulay mengatakan atas kejadian ini pihaknya langsung melakukan tindakan operasi ke bayi Arumi. "Operasi penyambungan jari, mengenai apakah berhasil tersambung sempurna kita serahkan kepada yang maha kuasa. Kita sebagai manusia hanya bisa berupaya," ungkapnya.