Asal Usul Keris Kalamunyeng, Pusaka Legendaris Sunan Giri

Reporter: Izul |

Editor: Alfery |

Senin , 22 Jan 2024 - 19:45

Saat keris ini terbang kembali ke sunan giri, warnanya sudah merah berlumur darah dan Sunan Giri menamainya dengan Keris Kalammuyeng.

Kisah ini tertuang dalam sebuah Babad Tanah Jawa, dan babad gersik, Kalau kita berbicara mistik misalkan berbicara tentang mitologi memang antara percaya atau tidak percaya.

Namun dari sinilah populer asal usul penyebutan keris kalamuyeng pusak milik Sunan Giri.

Pusaka aslinya artefak peninggalan Sunan Giri ini masih tersimpan di pusara makam Sunan Giri, dan dibuatkan replikanya yang masih disimpan di museum keris Nusantara.

Konon dulu Keris Kalamuyeng sempat jatuh ke tangan belanda, namun dikembalikan lagi ke ahli waris, karena membuat belanda pusing akibat gejolak masyarakat saat itu.

Teman-teman sekalian itulah keris kalamunyeng yang ada di Nusantara mudah-mudahan sedikit menambah referensi ilmu pengetahuan tosan aji dan dunia perkerisan, terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam budaya.

asal usul keris kalamunyeng, pusaka legendaris sunan giri                            asal usul keris kalamunyeng, pusaka legendaris sunan giri
sumatera ekspres.id - kali ini kita akan membahas keris yang sangat melegenda pada eranya, yaitu keris kalamunyeng. keris legenda ini termasuk bagian dari sejarah yang mana waktu itu, sejarah sangat mahsyur pusaka keris kalamuyeng milik sunan giri.
sunan giri ini dipercaya oleh kalangan sejarawan merupakan salah satu tokoh terbesar dan pemimpin islam di pulau jawa, salah sayu dati tokoh wali songo.
keris kalamunyeng merupakan tangguh demak, era peralihan mataram. dengan ricikan dhapur keris lurus seperti kalam/pena, gandik lugas, sogokan sasisih dumugi pucuk, tikel alis, ri pandan, sraweyan.
fitur khusus dari dapur kala munyeng adalah sogokan di bagian depan, yang hampir mencapai ujung mata bilah.
baca juga:menelisik filosofi keris buntel mayit dan pamornya yang menyeramkan
artefak ini hingga saat ini masih tersimpan di makam sunan giri, dan dibuat replikanya di musium keris nusantara.
kisahnya dulu ketenaran sunan giri selaku pemuka agama islam mengusik raja majapahit brawijaya.
sehingga raja majapahit itu mengirimkan patih yang paling sakti yalni patih gajah mada dan pasukan untuk menumpas habis sunan giri dan seluruh santrinya.
waktu itu ketika sunan giri sedang menulis, terkejut mendengar musuh berdatangan merusak semua bangunan pesantren. lalu sunan giri melempar kalam/pena yang digunakan untuk menulis ke arah musuh.
baca juga:tak hanya cantik, keris kyai tenggara milik jokowi juga memiliki filosofi mendalam untuk indonesia
doa sunan giri di kabulkan allah tuhan seluruh alam, kalam itu mendadak berubah menjadi keris yang terbang dan terus berputar putar ke arah musuh. 
keris dari kalam tadi mengamuk melayang-layang diudara, menyabet setiap leher para prajurit majapahit.
keris ampuh inilah yang cikal bakal meruntuhkan kerajaan majapahit, memporak-porandakan prajurit majapahit sehingga prabu brawijaya tak berani lagi mengusik sunan giri. 
saat keris ini terbang kembali ke sunan giri, warnanya sudah merah berlumur darah dan sunan giri menamainya dengan keris kalammuyeng.
baca juga:mengenal lebih dekat perbedaan keris karmadikan dan keris sepuh, mana yang lebih eksotis?
kisah ini tertuang dalam sebuah babad tanah jawa, dan babad gersik,  kalau kita berbicara mistik misalkan berbicara tentang mitologi memang antara percaya atau tidak percaya.
namun dari sinilah populer asal usul penyebutan keris kalamuyeng pusak milik sunan giri. 
pusaka aslinya artefak peninggalan sunan giri ini masih tersimpan di pusara makam sunan giri, dan dibuatkan replikanya yang masih disimpan di museum keris nusantara.
konon dulu keris kalamuyeng sempat jatuh ke tangan belanda, namun dikembalikan lagi ke ahli waris, karena membuat belanda pusing akibat gejolak masyarakat saat itu.
teman-teman sekalian itulah keris kalamunyeng yang ada di nusantara mudah-mudahan sedikit menambah referensi ilmu pengetahuan tosan aji dan dunia perkerisan, terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam budaya.