https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Nusantara Indonesia

Ilustrasi berdoa di gereja-foto: ist-

Itu sesuai dengan putusan pengadilan. Yakni putusan perdamaian antara dirinya dengan Alex. Tapi perubahan itu tidak pernah bisa dilaksanakan. Setiap kali putusan pengadilan itu akan dilaksanakan selalu dihalangi.

"Ada Sambo di baliknya," ujar seorang tokoh senior Bethany.  Tapi setelah Sambo tidak ada lagi, pendeta Leonard juga sudah tidak ada. Pendeta Samuel, yang menggantikan Leonard, pilih cari penyelesaian yang berbeda. Yakni pisah saja.

BACA JUGA:Trance Berdarah

BACA JUGA:Terowongan Hasidic

Biarkan Aswin memimpin Bethany Indonesia. Ia mengusulkan lembaga baru: Gereja Bethany Nusantara. "Kebetulan ibu kota negara kan Nusantara," ujar Samuel.

Rasanya ide Samuel itu yang paling masuk akal. Sengketa di Bethany telah terlalu berlarut-larut. Sampai membawa nama kurang baik bagi gereja.

Menteri Agama, cq dirjen agama Kristen, rasanya perlu mengakomodasikan keinginan itu. Lalu biarkan gereja menyelesaikan sengketanya sendiri.

Tiap-tiap gereja bisa menentukan pilihan: siapa yang mau di bawah Indonesia dan siapa yang mau di bawah Nusantara. Toh jumlah gerejanya cukup banyak. Sudah memenuhi syarat untuk mendirikan satu sinode sendiri.

BACA JUGA:Lai Ching-te

BACA JUGA:Sekolah Duduk

Memang ada juga keinginan untuk memperketat persyaratan mendirikan sinode. Saat ini sudah ada 95 sinode. Kecenderungannya akan bertambah terus.

Setiap terjadi perselisihan di dalam satu sinode terlalu mudah untuk bersikap lebih baik pisah.

Bikin sinode sendiri. Daripada bertengkar terus.  Kepada teman-teman aktivis Islam saya pernah menjelaskan: banyaknya gereja baru jangan otomatis dinilai sebagai upaya Kristenisasi.

Secara bercanda saya mengatakan ''mereka itu kalau bertengkar pilih memisahkan diri, lalu bikin gereja baru".
Tapi khusus Bethany kelihatannya tidak ada jalan lain.

BACA JUGA:Me Time

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan