Banjir Mengarah ke Wilayah Ilir, Jumat, Pj Gubernur Bakal Tinjau Muara Enim, Muratara, dan Muba
TINJAU BANJIR: Penjabat (Pj) Bupati Muba, Apriyadi Mahmud baik perahu meninjau banjir dan berikan bantuan kepada warga di sejumlah desa yang terdampak banjir, Rabu (17/1).-Foto: Tommi/sumeks-
Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS menyebutkan, pihaknya selain menyiagakan posko kesehatan juga menyiapkan puskesmas keliling (Pusling) yang mobile menginventarisir masyarakat terdampak banjir. "Obat-obatan juga disiapkan terutama obat batuk pilek dan penyakit kulit untuk dewasa dan anak-anak," bebernya.
Kepala Dinas PUPR Muba Alfa Elan SST MPSDA mengatakan, pihaknya sesuai instruksi Bupati Apriyadi untuk siaga mengantisipasi kerusakan infrasruktur jalan dan jembatan yang terdampak luapan sungai Musi. "Alat berat kita siagakan. Kami juga menyebar petugas di lokasi terdampak banjir untuk meminimalisir kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan," tandasnya.
Di Kabupaten Muara Enim, dua jembatan gantung di Desa Dalam Kecamatan Belimbing dan Jembatan Gantung di Desa Kuripan Selatan Kecamatan Empat Petulai Dangku putus akibat terjangan air Sungai Lematang yang cukup deras.
"Kejadian itu terjadi dikarenakan kondisi debit air di Sungai Lematang tinggi, sehingga menyebabkan adanya abrasi di bagian pondasi, di sisi arah ke Kecamatan Empat Petulai Dangku," ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra.
Hal tersebut, lanjutnya, membuat jembatan tersebut miring dimana saat ini sudah terputus karena debit air yang masih tinggi di daerah tersebut. "Jembatan tersebut merupakan akses masyarakat untuk menuju kebun," terangnya.
Karena jembatan putus, maka alternatifnya masyarakat harus memutar lebih jauh melintasi Desa Gerinam. "Tapi itu juga harus menggunakan perahu karena saat ini kondisi jalannya juga teredam air," ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat banjir. "Warga di dekat bantaran sungai sudah ada memiliki inisiatif untuk mengungsi ke rumah keluarga mereka yang tidak terdampak," tuturnya.
Berdasarkan data, ada delapan kecamatan di Muara Enim yang terdampak banjir. Di Kecamatan Benakat 1.575 KK, Ujanmas 1.533 KK, Belimbing 2.282 KK, Gunung Megang 2.909 KK, Muara Enim 50 KK, Gelumbang 50 KK, Sungai Rotan 697 KK dan Empat Petulai Dangku 3.020 KK.
Sementara, akibat putusnya dua jembatan itu membuat 63 kepala keluarga terancam kesulitan sembako. Jembatan gantung tersebut akses ke Desa Gunung Raja, PLTU Gunung Raja, SMAN 1 Rambang Niru, SMKN Air Limau, Simpang Tel, dan ke jalan lintas Sumatera. “Karena putus seperti ini, terpaksa lewat jembatan PT TEL yang bisa memakan waktu sekitar 20 menitan," pungkasnya.
Kades Kuripan Selatan Insari, mengatakan, akibat banjir tersebut sekitar 63 KK di desanya terisolir sebab tidak semua warganya mempunyai perahu sehingga mereka praktis tidak bisa leluasa keluar masuk rumah mencari nafkah. Untuk itu, perlunya ada bantuan sembako dan perahu terutama untuk anak-anak yang sekolah.
Senada Kades Kuripan, Jonsoni mengatakan, jembatan gantung tersebut sangat vital bagi masyarakat sebab bisa memperpendek jarak dan waktu. Akibat banjir tersebut sekitar 200 rumah di desanya terdampak banjir sehingga warga kesulitan mencari nafkah. (way/zul/kur)
Soal status siaga sedang kita bicarakan dengan bupati/wali kota yang terdampak.” Dr Drs Agus Fatoni MSi Pj Gubernur Sumsel-Foto: Ist-