1.    Uap Air atau H2O

Uap air atau H2O merupakan komponen utama hujan dan dianggap paling dominan sebesar 99,9%.
Sisanya bergantung pada lapisan atmosfer apa saja yang dilintasinya.

2.    Karbon

Air hujan mengandung karbon, dan karbon pada air hujan berbentuk silika, yaitu juga zat debu yang mengikat molekul-molekul di dalam air sehingga membentuk hujan.

3.    Asam Nitrat
Hujan asam biasanya disebabkan oleh pencemaran pabrik yang kotor atau letusan gunung berapi. Kadar nitrat yang terlalu tinggi berdampak buruk dan berbahaya.

Keasaman biasanya dapat dinyatakan sebagai pH.

Air hujan normal memiliki pH 6, sedangkan hujan asam biasanya memiliki pH lebih rendah, kurang dari 5,7. Keasaman yang berlebihan dapat membuat besi mudah berkarat dan menyebabkan gangguan pernafasan pada manusia.

4.    Garam

Karena sumber air hujan adalah uap laut, maka tidak heran jika hujan mengandung garam. Hujan yang banyak mengandung garam merupakan hujan yang turun di daerah pesisir pantai.

Hal ini dikarenakan proses curah hujan di wilayah pesisir merupakan hasil penguapan air laut yang dipanaskan oleh sinar matahari.

5.    Asam Sulfat

Komponen lain yang terdapat pada air hujan adalah asam sulfat, suatu asam mineral kuat (zat anorganik).

Zat ini larut dalam air, tampak seperti cairan higroskopis, berminyak, tidak berwarna dan tidak berbau.

Asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam dan dibentuk oleh oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan adanya air (oksidasi asam sulfat).

Manfaat Air Hujan untuk Kesehatan

Air hujan dianggap sebagai air paling murni di dunia dibandingkan air minum. Di sebagian besar wilayah, pasokan air untuk konsumsi dan kebutuhan sehari-hari berasal dari dua sumber utama.

Meminum air hujan memang terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan, namun tentunya ada beberapa tindakan pencegahan yang harus dilakukan. Sebab, tidak semua air hujan mempunyai dampak positif.