Petugas Pelipat Surat Suara Ogan Ilir Kena Hipnotis

Petugas Pelipat Surat Suara Ogan Ilir Kena Hipnotis. Foto: Andika/sumateraekspres.id--

Pelaku hipnotis kemudian mengklaim bahwa ibu LN terkena penyakit guna-guna.

"Dia mengatakan ibu ini dirasuki oleh seseorang, bisa muntah darah, stroke, bahkan kematian. Kemudian, dia mengeluarkan kawat dari mulut ibu ini, ada dua lagi di bahu dan di paha. Saya merasa bingung dan percaya dengan omongannya," jelasnya.

Pelaku sempat menyelidiki aset dan harta korban, termasuk uang di dompet, uang di ATM, emas, serta sertifikat rumah dan tanah.

"Akhirnya, dia meminta saya mengambil uang di rumah. Saya menolak karena kunci lemari ada di suami saya. Namun, dia meminta saya memberi alasan ke suami bahwa ada keperluan mendesak," tambahnya.

Awalnya, pelaku hanya meminta uang untuk "melihat saja," bukan untuk diambil. Tujuannya untuk mendoakan agar uang tersebut membawa kesembuhan bagi korban.

"Semakin banyak uang yang diberikan, semakin cepat kesembuhan. Meski saya memberikan Rp200 ribu, dia menolak," katanya.

LN mengakui kebingungannya setelah berbicara lama dengan pelaku. Terbujuk oleh omongannya, LN akhirnya diantar oleh pelaku dengan sepeda motor ke rumahnya.

Namun, di tengah jalan, pelaku hanya mengantar di dekat gedung sentra gakkumdu Bawaslu Ogan Ilir. LN kemudian berjalan kaki pulang ke rumahnya.

"Sesampainya di rumah, saya meminta kunci lemari kepada suami untuk membuka lemari. Suami saya bertanya mengapa butuh uang sebanyak itu. Awalnya saya ambil Rp5 juta, namun suami saya melarang dan hanya mengizinkan Rp3 juta. Akhirnya, saya hanya mengambil Rp1 juta," ungkap LN.

Ia mengaku suaminya membutuhkan uang tersebut untuk dipinjamkan kepada temannya yang membutuhkan uang sementara.

LN kemudian menuju lokasi tempat pelaku menunggu, di samping gedung sentral gakkumdu Ogan Ilir. Uang senilai Rp1 juta ditambah Rp200 ribu dalam dompet diserahkan kepada pelaku.

"Setelah uangnya diberikan, pelaku melakukan sesuatu dengan jampi dan doa. Dia menyuruh saya wudhu di masjid. Ketika saya kembali, pelaku dan uangnya sudah tidak ada," jawab LN dengan penuh kelelahan.

Belakangan ini, kabar mengenai korban hipnotis juga tersebar di Ogan Ilir. "Bagaimana bisa seseorang tidak menyadari hal itu? Padahal, bulan lalu ada juga yang terkena hipnotis, seorang pedagang kue di depan komplek TPI Indralaya," keluhnya. (Dik)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan