Hujan 11 Jam, Jalan Terendam-Jembatan Nyaris Putus, Banjiri Wilayah MLM, Air Setinggi Atap Pos Koramil

BANJIR TINGGI : Jembatan gantung di wilayah Ulu Rawas nyaris putus tersapu banjit. Tampak pos perwakilan Koramil terendam sampai ke atapnhya. (Foto bawah) Pelajar SDN 96 melewati genangan air dampak hujan menuju sekolahnya, kemarin.-Foto: Ist-

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan darurat. “Tim juga sudah berangkat ke Muratara," katanya. BPBD Sumsel bekerja sama dengan OPD terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

Mendirikan dapur umum dan juga berikan pelayanan kesehatan.” Kami juga mengirimkan petugas untuk trauma healling. Jadi setiap kejadian bencana alam maupun non alam kita mengirimkan psikolog," pungkas Iqbal.

Di Empat Lawang, banjir melanda Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker). Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri meninjau dan memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga yang terdampak.

"Sesuai dengan laporan yang kita terima kondisi banjir ini adalah banjir genangan sekali lewat dari luapan sungai," jelas Fauzan. Sebanyak 34 rumah terdampak. Air berangsur surut, warga mulai membersihkan lumpur sisa banjir.

BACA JUGA:Fatoni: Bergerak Sebelum Banjir, 9 Daerah di Sumsel Rawan Bencana Hidrometeorologi

BACA JUGA:Sisa 37 Titik Banjir, Durasi 2-6 Jam

Ada beberapa desa yang terdampak di Paiker yakni Desa Lawang Agung, Padang Gelai, Muara Rungga, Padang Bindu, dan Muara Sindang. Dilaporkan, 27 rumah warga terendam akibat meluapnya air Sungai Kesik. Sekitar 35 hektare sawah warga juga rusak.

Luapan air sungai juga merusak jembatan penghubung Desa Lawang Agung untuk menuju Dusun Air Belondo Desa Kebanjati. 

Di Muba, banjir juga terjadi di Dusun III, Desa Petaling, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin. Setelah sebelumnya Pj Bupati Muba Drs Apriadi Mahmud meninjau dan berikan bantuan sembako untuk warga desa di Sungai Keruh yang juga kebanjiran.

Ketinggian banjir antara 20 cm hingga 1 meter. Dirasa mulai mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Berdasarkan keterangan dari Ifiat,  Kepala Desa Petaling menjelaskan, banjir yang terjadi ini merupakan banjir musiman setiap tahunnya. "Karena curah hujan tinggi, air Sungai Batanghari Leko meluap dan menggenangi desa kami, khususnya Dusun III Petaling," ujarnya.

Ketinggian air semakin hari semakin naik. Akibatnya sepanjang 600 meter jalan desa tergenang air sehingga tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. 

Di Palembang, sejumlah titik tergenang pascahujan sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari. 

BACA JUGA:BPBD Muratara Salurkan 850 Paket Sembako ke Warga Terdampak Banjir, Ini Titik Sebarannya

BACA JUGA:Sempat Kebanjiran Luapan Sungai Musi, Alhamdulillah Air di Kecamatan Muara Kelingi Mulai Menyusut

Misalnya, jalan akses menuju Sekolah Dasar (SD) Negeri 96 Palembang di Jl DI Panjaitan Lr Putra  Kelurahan  16 Ulu, Kecamatan SU 2. Ketinggian air 20-30 cm. Para pelajar terpaksa melepas sepatunya agar tidak basah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan