Warga Keluhkan Saluran Drainase Tersumbat, Desa Betung Barat
CEK LOKASI: Wabup PALI H Soemarjono melihat kon-disi drainase yang ada di Desa Betung Barat, PALI. -FOTO: HERU/SUMEKS-
PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Wakil Bupati (Wabup) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Drs H Soemarjono, menyambangi sejumlah rumah warga Desa Betung Barat, Kecamatan Abab yang terimbas luapan banjir berasal dari saluran drainase.
Kunjungan Soemarjono Wabup PALI mewakili Bupati PALI Dr Ir H Heri Amalindo MM sebagai tindak lanjut laporan warga yang mengeluh saluran drainase berada di depan rumah mereka yang tersumbat dan meluap masuk rumah warga.
Disamping meninjau rumah warga terdampak banjir, Wabup PALI juga mengecek titik lokasi yang bakal dibangun jalan. "Banjir luapan yang berasal dari parit atau drainase ini akibat saluran tersumbat," ungkapnya.
Setelah melihat secara langsung kondisi parit di lapangan, Soemarjono meminta Dinas PUTR untuk memperbaiki dan memperlebar drainase. "Kami ajak Dinas PUTR untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, dan kami minta dinas tersebut agar menambah gorong-gorong supaya aliran air lancar," pintanya.
BACA JUGA:Warga Protes Drainase Tak Rampung, Desak Upah Pekerja Dibayar
BACA JUGA:Pembangunan Drainase di Mura Bermasalah, Warga Minta Dinas Terkait Segera Turun Tangan
Untuk meminimalisir banjir, Soemarjono juga meminta warga agar tidak membuang sampah kedalam parit. "Kita harus menjaga lingkungan kita termasuk aliran air pada parit yang berada tak jauh dari rumah. Bersihkan secara rutin terutama saat memasuki musim penghujan serta jangan kotor parit dengan sampah," ajaknya.
Diterangkan Soemarjono, akibat saluran air tersumbat, bukan hanya banjir yang bakal dialami warga namun penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga mengintai.
"Akan menjadi sarang nyamuk penyebar DBD apabila parit tersumbat dan menjadi genangan air. Karena nyamuk suka bersarang pada tempat seperti itu. Untuk itu bersihkan secara berkala saluran air," tambahnya.
Saat meninjau titik lokasi yang bakal dibangun Jalan, Soemarjono memberikan arahan kepada Dinas PUTR untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah desa serta melibatkan masyarakat.
"Agar tidak menimbulkan permasalahan saat proses pekerjaan berjalan, silakan berkoordinasi dengan pemerintah desa terutama kades sebelum pekerjaan dimulai dan kalau bisa upayakan rangkul warga sekitar untuk ikut bekerja," pesannya. (ebi)