Sumsel Kebagian 7.873 Rice Cooker Gratis, Tunggu Pembagian dari Pusat

--

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebanyak 500.000 alat masak listrik (AML) berupa rice cooker mulai dibagikan pemerintah kepada masyarakat Indonesia. Program sejak Oktober 2023 tersebut sempat molor.

Awalnya ditarget tuntas akhir tahun lalu. Tapi hingga saat ini, baru beberapa daerah yang menerima. Sumsel belum.

  Namun, untuk Sumsel sudah mendapatkan data alokasi. “Jumlahnya yang kita dapatkan 7.873 unit,” kata Kepala Dinas ESDM melalui Kasi Pengembangan Ketenagalistrikan, Firdiansyah ST. Ia mengatakan, awalnya dari Sumsel diusulkan 3.060 AML.

“Tapi kemudian dari Kementerian ESDM dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menginformasikan kalau Sumsel dapat 7.873 AML,” bebernya. Rupanya, di luar 3.060 unit yang diusulkan, Kementerian ESDM menambahkan 4.813 penerima bantuan pemasangan baru listrik (BPBL) sebagai penerima AML.

Sebelum itu, tim dari Kementerian ESDM memang sudah datang ke Sumsel pada awal Desember 2023 lalu terkait program AML ini. “Saat ini kita masih menunggu pembagiannya dari pusat,” tambah Firdi. Informasi yang didapat, nantinya AML berupa rice cooker itu akan dibagikan melalui kantor pos.

BACA JUGA:Penerima Rice cooker Gratis Diusulkan Kades-Lurah, Khusus untuk 3 Golongan Pelanggan PLN

BACA JUGA:Bagi-Bagi 10.844 Rice Cooker

Ada pun untuk sasaran penerima AML bantuan pemerintah pusat itu merupakan pelanggan PLN atau PLN Batam dengan daya terpasang 450 VA sampai dengan 1.300 VA. Mereka harus berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala. Juga yang tidak memiliki AML di rumah masing-masing.

Spesifikasi AML yang akan dibagikan berfungsi minimal memasak nasi, menghangatkan dan mengukus. Memiliki kapasitas 1,8 liter sampai 2,2 liter. Akan dilengkapi stiker bertuliskan "Hibah Kementerian ESDM dan Tidak untuk Diperjualbelikan". 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu menyampaikan, distribusi di 36 provinsi akan berlangsung hingga Januari 2024. Selanjutnya akan dilakukan pendistribusian AML dengan target penyelesaian pada Minggu ketiga Januari 2024.

"Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan program yang baru dimulai pada pertengahan Oktober 2023, pemenuhan kelengkapan persyaratan usulan calon penerima AML, serta kondisi geografis dan cuaca dalam pelaksanaan verifikasi lapangan, merupakan tantangan tersendiri dalam penyelesaian program tahun anggaran 2023 ini," bebernya. 

Penyediaan AML oleh Kementerian ESDM meliputi biaya pembelian paket dan distribusi AML hingga ke rumah tangga calon penerima, sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat.  

BACA JUGA:Sebar Rice Cooker Gratis

BACA JUGA:Kementerian ESDM Meluncurkan Aturan Baru untuk Izin Penggunaan Air Tanah, Ini yang Perlu Kamu Ketahui

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan