Sumsel Kebagian 7.873 Rice Cooker Gratis, Tunggu Pembagian dari Pusat
--
Program pemberian AML merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan.
“Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih," ujarnya.
Program AML sebanyak 500.000 unit berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW. Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3kg.
Program ini akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG. “Untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3 kg yang digunakan untuk memasak. Bagi PLN program ini dapat meningkatkan penjualan listrik," bebernya.
Alat memasak listrik ini harus memiliki kandungan dalam negeri yang dibuktikan dengan sertifikat TKDN, sesuai Standar Nasional Indonesia, dan memiliki label hemat energi. Ditjen Ketenagalistrikan selaku pelaksana program, saat ini tengah menyiapkan data calon penerima AML berdasarkan usulan dari kepala desa atau pejabat setingkat, kemudian dilakukan verifikasi yang melibatkan PLN dan PLN Batam.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan proses penyaluran alat memasak listrik, dalam hal ini penanak nasi gratis akan dilakukan per paket atau tahapan. “Lagi dipetakan pembagiannya per paket,” kata dia. Sementara, juru bicara Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo menyampaikan, anggaran untuk pengadaan 500.000 AML ini mencapai Rp347,5 miliar.(*/yun/mh)