Berharap Dukungan Pendanaan dari Fintech

PALEMBANG - Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Pelaku industri internet berharap mendapat dukungan pendanaan produktif dalam meningkatkan utilisasi dan kapasitas. Minimal dukungan dari perusahaan-perusahaan fintech.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan, penetrasi pengguna internet Indonesia kini mencapai 77 persen populasi Indonesia. Angka itu berdasar survei APJII tahun 2022. Seiring dengan itu, layanan aplikasi di internet pun berkembang di tengah masyarakat. Seperti e-commerce, fintech, e-health, online distance learning, dan sebagainya.

Untuk itu, dalam mendukung perluasan digitalisasi dan meningkatkan dampak ekonomi digital bagi pembangunan, maka perlu kolaborasi antara APJJI dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Di antaranya dengan memanfaatkan potensi, keahlian, dan fasilitas yang dimiliki masing-masing asosiasi. “Tujuannya untuk meningkatkan utilisasi dan kapasitas untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital yang sangat besar di Indonesia,” ujar Muhammad Arif.

Anggota APJII berusaha untuk meningkatkan utilisasi dan kapasitas. Kadang tujuan itu kerap terkendala dengan pendanaan. Dia berharap pelaku industri jasa internet mendapat kemudahan dalam memperoleh pendanaan produktif dari fintech yang tergabung dalam AFPI.

Ketua Umum AFPI, Adrian A Gunadi mengatakan AFPI merupakan pengguna jaringan internet. Kini AFPI berupaya mendigitalisasi industri jasa keuangan, khususnya yang berkaitan dengan pendanaan. Selama ini AFPI berupaya mengimplikasikan produk-produk di luar segmen perbankan dengan pendekatan yang lebih cepat, integrated, dan lebih digital serta fleksibel.

AFPI pun memanfaatkan aset ekosistem digital, seperti bidang pengetahuan dan teknologi; bidang pengumpulan dana (funding); bidang penyaluran dana (lending); bidang akses dan profil bisnis; serta bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya teknologi.

Adrian menyebut kinerja fintech pendanaan yang per Desember 2022 mencapai Rp225 triliun penyaluran pendanaan sepanjang tahun berjalan. Semua itu porsi penyaluran ke sektor produktif sebesar 43 persen, serta outstanding pinjaman sebesar Rp51,12 triliun. (jp/fad) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan