MURATARA -  Saat ini, makin banyak warga yang memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami beragam tanaman. Salah satunya tanaman hortikultura. Seperti cabai, terong hingga tanaman merambat.

Budi warga Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara mengakui,  saat ini banyak warga yang menanam tanaman di lahan perkarangan rumah. Kondisi itu semacam menjadi trand populer di masyarakat.

"Saya sendiri sudah mulai menanam sayur sayur sampai buah buahan di perkarangan belakang rumah. Hasilnya memang tidak seberapa, tapi paling tidak bisa dimanfaatkan untuk sendiri," katanya.

Dirinya cukup senang melakukan aktivitas seperti ini, Selain bisa produksi sendiri, warga bisa mengisi lahan kosong dengan tanaman yang bisa dimanfaatkan. Tak hanya itu, bisa juga memanfaatkan waktu dengan kegiatan positif. ‘’Awalnya saya cuma berkebun sawit, tapi sekarang sudah mulai beralih ke tanaman holtikultura. Selain memanfaatkan lahan kosong, saya juga bisa berolah raga dan mengisi waktu luang," tegasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Asim Nurudin meminta warga menjadi produktif. Tak lagi selalu konsumtif. ‘’Kita terus melakukan advokasi terhadap masyarakat, agar memanfaatkan lahan terlantar, perkarangan rumah. Supaya bisa meningkatan produktifitas masyarakat," tegasnya.

Selain memanfaatkan lahan kosong,  warga juga diminta memberdayakan sistem tumpang sari. Hal ini mengingat hampir 80 warga di Muratara merupakan petani kebun. ‘’Warga bisa manfaatkan sistem tumpang sari di perkebunan karet atau sawit. Supaya tetap produktif dari kebun berjalan dan dari tanaman kholtikultura sayur sayuran juga berjalan," ujarnya.

Banyak manfaat yang bisa didapat jika petani menerapkan pola tumpang sari. Diantaranya meminimalisir tenaga kerja untuk persiapan tanam dan pemeliharaan tanaman pokok, residu pupuk yang diberikan pada tanaman pangan yang diusahakan dapat dimanfaatkan oleh tanaman pokok, terjadi penambahan bahan organik dari sisa atau limbah tanaman pangan. (zul)