Perang Gaza Bisa Meluas! Reaksi Keras Lebanon dan Iran Atas Pembunuhan Pimpinan Hamas oleh Israel di Beirut
PERANG GAZA: Serangan Israel ke Gaza, terus berlangsung meski Israel menarik ribuan pasukan dan tank-tank. Penyerangan menggunakan pesawat tak berawat, bahkan meluas sampai ke Beiruth, Lebanon. FOTO: NET--
Mikati meminta menteri luar negeri Lebanon untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB. Dia menyebut Israel telah melakukan pelanggaran baru Israel terhadap kedaulatan Lebanon.
Tindakan Israel ini juga membuat respons baru dari Kementerian Luar Negeri Iran, pendukung utama Hamas dan Hizbullah.
BACA JUGA:SEDIH, RS Indonesia di Gaza Hancur oleh Zionis Israel. Indonesia Segera Kirim Kapal Ruman Sakit
BACA JUGA:3 Tuduhan Keji Zionis Israel kepada RS Indonesia di Gaza Palestina
Juru bicara Nasser Kanaani mengatakan pembunuhan Arouri tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang melawan penjajah Zionis. "Tidak hanya di Palestina, tetapi juga di seluruh dunia," katanya.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, juga bereaksi memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembunuhan apa pun di tanah Lebanon, dan bersumpah akan memberikan reaksi keras.
"Kami menganggap kejahatan membunuh al-Arouri dan rekan-rekannya di jantung Dahiyeh Beirut, merupakan agresi berbahaya terhadap Lebanon dan rakyatnya, keamanan, kedaulatan dan perlawanannya," tegas Hizbullah.
Lanjutnya, ini akan menjadi perkembangan berbahaya dalam konflik antara Israel dan poros perlawanan. Ke depan akan ada tanggapan yang dilakukan.
BACA JUGA:Israel Bombardir RS Indonesia di Gaza Utara, Jelang Gencatan Senjata 4 Hari dengan Hamas
BACA JUGA:Kejamnya Israel, Halaman RS Indonesia di Gaza Jadi Kuburan Massal. Mayat Bergelimpangan, Menyedihkan
"Kami, di Hizbullah, menekankan bahwa kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa tanggapan atau hukuman," janjinya.
"Bahwa perlawanan kami masih sesuai dengan janji ... siap untuk menyerang di mana para pejuang berada pada posisi tingkat kesiapan tertinggi," tambahnya.
Israel Tidak Mengakui
Pejabat Israel tidak mengakui serangan tersebut dan enggan bertanggung jawab. Justru Israel menuduh Arouri sebagai otak yang memerintahkan dan mengawasi serangan Hamas di Tepi Barat, yang diduduki Israel selama bertahun-tahun
"Israel belum bertanggung jawab atas serangan ini," kata penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MSNBC TV.