Perang Gaza Bisa Meluas! Reaksi Keras Lebanon dan Iran Atas Pembunuhan Pimpinan Hamas oleh Israel di Beirut

PERANG GAZA: Serangan Israel ke Gaza, terus berlangsung meski Israel menarik ribuan pasukan dan tank-tank. Penyerangan menggunakan pesawat tak berawat, bahkan meluas sampai ke Beiruth, Lebanon. FOTO: NET--

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID  -  Mengubah taktik perang dengan menarik ribuan pasukan dan tank-tanknya, tapi perang Gaza terus terjadi.

Terbaru, Israel justru membunuh Wakil Pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri (57), dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di Beirut, Lebanon.

Gaza memfokuskan operasi "terlokalisasi" selama berbulan-bulan ke depan. Serangan tersebut berlangsung Selasa malam, 2 Januari 2024, waktu setempat. 

Saleh al-Arouri adalah pemimpin politik senior Hamas pertama yang dibunuh Israel sejak melancarkan serangan udara dan darat hampir 3 bulan lalu di Gaza.

BACA JUGA:Dapat Tekanan dari Amerika Serikat, Israel Tarik Ribuan Pasukan 5 Brigade dari Gaza

BACA JUGA:MENYEDIHKAN! Warga Gaza Terancam Kelaparan, Israel Batasi Bantuan Kemanusiaan, Malah Tuding Hamas Lakukan Ini

Dia anggota politbiro gerakan Islam Palestina yang berbasis di luar negeri dan salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz-el-Deen al-Qassam. 

Arouri,  tewas ketika sebuah pesawat tak berawak menyerang kantor Hamas di Beirut selatan. Serangan pesawat tak berawak itu menewaskan 6 orang di pinggiran selatan kota Daliyeh, benteng pertahanan Hizbullah. 

Komandan sayap bersenjata kelompok itu di Lebanon, Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar, termasuk di antara korban tewas.

Pembunuhan itu meningkatkan risiko perang Israel-Hamas meluas ke luar Jalur Gaza. Apalagi, sekutu Hamas, kelompok Hizbullah Lebanon, hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon.

BACA JUGA:Usir Warga Gaza dari Kamp Pengungsian, Israel Tebar Ayat Alquran dari Helikopter

BACA JUGA:Gaza Jadi Medan Perang Lagi. Israel Langsung Tewaskan 70 Korban. Ini Penyebabnya

Diketahui, Arouri juga merupakan sosok penting dalam perundingan gencatan senjata Hamas-Israel. Ia menghabiskan waktu di Lebanon dan Qatar, guna menyelesaikan konflik Gaza dan pembebasan sandera Hamas

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan itu sebagai ‘kejahatan baru Israel’. Ini menjadi upaya untuk menarik Lebanon ke dalam perang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan