Masjid Terindah di Musi Banyuasin Jadi Singgahan Jemaah
Masjid Raya Abdul Kadim terletak di Jalan Lintas Tengah Betung-Sekayu tepatnya di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin menjadi tempat singgahan para jemaah. --
MUBA,SUMATERA EKSPRES.ID - Masjid Raya Abdul Kadim terletak di Jalan Lintas Tengah Betung-Sekayu tepatnya di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin menjadi tempat singgahan para jemaah.
Jika kebetulan hendak melintas terutama hendak ke Sekayu atau Lubuk Linggau, sebaiknya mampir karena sayang untuj dilewatkan.
Apalagi Masjid Raya Abdul Kadim ini memiliki arsitektur yang unik dan terbilang megah.
Masjid ini sendiri diresmikan Gubernur Sumsel saat itu H Herman Deru, pada Rabu 14 April 2023 lalu.
BACA JUGA:Bangun Masjid Agung, Jadi Icon Daerah
BACA JUGA:Keren Nih, Cat Dinding dan Polipaint dari Kapolrestabes Palembang Bikin Masjid Ki Marogan Makin Elok
Dan proses pembangunannya membutuhkan waktu empat tahun serta menghabiskan biaya puluhan milyar rupiah
Pendiri masjid raya abdul kadim adalah Prof Dr H Abdul Kadim, seorang pengusaha asal Epil.
Selain bentuknya yang menarik, ornamen yang unik dan mewah.
Ada beberapa ikon dari masjid ini yang menarik seperti keberadaan kursi patah yang bentuknya sangat besar dengan tinggi sekitar 9 meter berbahan kayu unglen.
BACA JUGA:Pasal Uang Rp 100 Ribu, Jempol Tangan Marbot Masjid Nyaris Putus
BACA JUGA:Bantu Rehab Masjid Pasca Bandang
Kemudian ada juga beduk raksasa yang diperkirakan salah satu beduk terbesar di dunia.
Diameternya sekitar 2,3 meter dan panjang 3,5 meter, untuk beduk kulit sapinya saja kita datangkan dari New Zealand.
Mengenal Masjid Raya Abdul Kadim, Masjid Terindah Di Musi Banyuasin.
Kepala Desa Epil, Armedi, memanggilnya dengan sebutan Anak Perantau Pengingat Kampung Halaman.
BACA JUGA:Sudah 59 Masjid Dihancurkan Israel
BACA JUGA:Jejak Agama Islam di Palembang, Sejarah dan Perkembangan Masjid Suro
Dialah Prof. H Abdul Kadim, putra asli Desa Epil, Kecamatan Lais, inisiator pendiri masjid terindah dan termegah di Musi Banyuasin.
Armedi menuturkan, H. Abdul Kadim dulunya adalah orang yang sederhana, namun berkat kerja keras dan kecerdasannya dia bisa menjadi orang sukses diperantauan.
Masjid Raya Abdul Kadim mulanya dibangun pada awal tahun 2018 dengan motivasi untuk mengajak ke jalan ibadah dan membanggakan Desa Epil, Kecamatan Lais, Muba.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Laksanakan Safari Jumat di Masjid Al-Baari
Sebelum membangun masjid ini terlebih dahulu telah diadakan musyawarah keluarga, para tokoh masyarakat, dan juga meminta petunjuk dengan para tokoh-tokoh agama.
Masjid ini berdiri di atas tanah seluas 1,1 Hektare dan di sisi samping ada jembatan yang melintasi kolam serta sedang dibangun juga tempat cinderamata oleh-oleh khas Musi Banyuasin.
Dilihat dari bentuknya, masjid ini memakai konsep arsitektur bangunan masjid turki (Hagia Sofia), sementara pintu masjid memakai konsep Masjid Nabawi.
Hermanto atau biasa dipanggil Tok, adik kandung H. Abdul Kadim menceritakan proses pembangunan masjid ini sudah selesai.
BACA JUGA:Isi Kegiatan Masjid dengan Rumah Tahfidz
BACA JUGA:Masjid Raudotus Saadah, Jejak Sejarah Kemerdekaan RI di Muara Lakitan
"Masjid Raya Abdul Kadim sudah bisa dipakai untuk ibadah," tuturnya.
Perihal bahan-bahan untuk masjid banyak yang didatangkan dari Yogyakarta dan ukiran-ukiran masjid didatangkan khusus dari Jepara.
Sementara itu tempat bedug memakai konsep atap rumah limas Palembang, sedangkan bedugnya sendiri di datangkan dari Cirebon.
Salah satu keunikan pada masjid ini terdapat pada kursi besar berkaki tiga, yang dibuat seperti Broken Chair yang ada di Place des Nations, Jenewa.