https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sederet Pembunuhan Terjadi Sepanjang 2023, Kasus Menonjol Masih Jadi Tunggakan, Apa Saja?

IDENTIFIKASI: Proses identifikasi dan keempat jenazah dimasukkan dalam kantong jenazah, untuk dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk kepentingan autopsi. Setelah diautopsi, keempat jenazah dimakamkan di TPU Rimba Asam, Kecamatan Betung, Banyuasi-FOTO: IST -

Masih di 15 Desember 2023, malamnya kembali terjadi pembunuhan di Kecamatan SU I. Hanya saja pembunuh Riko Saputra (29), belum tertangkap. Keduanya pesta miras di pinggir jalan.  ”Identitasnya sudah kami ketahui, masih dalam pengejaran,” klaim Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono.

Belum lama ini, 23 Desember 2023, terjadi pembunuhan antara 2 besan di Kabupaten Musi Rawas. Masyuri  (54) menghabisi besannya, Herman alias Manda (47). Motifnya, Masyuri emosi sesaat dengar kabar anaknya, Rizchi Aprilyansah alias Riko, ditusuk mertuanya.

Padahal pemicunya, Riko lebih dulu memukul dan menendang mertuanya. Lantaran dilarang membawa bayinya pergi ke luar rumah, karena baru berumur beberapa hari. Karena membela diri, Manda mengambil pisau yang tergeletak dan ditusukkan ke dada kiri menantunya.

“Saya menyesal. Kalau bisa, ya saya ingin damai. Biar anak saya dengan anak dia, jangan sampai pisah,” harap Masyuri, saat dihadirkan dalam pers rilis yang dipimpin Kapolres Mura AKBP Danu Agus Purnomo SIK MH, Selasa, 26 Desember 2023.

Pembunuhan terhadap mahasiswa di Kota Lubuklinggau, Frengki Saputra (25) pada 6 September 2023, juga menyita perhatian publik. TPelakunya teman kerja korban sendiri di warung seblak milik Nia Kurnia (30). Tersangka Dede Nurkholik (23), beralasan cemburu bos mereka lebih perhatian kepada korban.

Kembali ke Kabupaten Musi Banyuasin, pembunuhan berencana dilakukan suami istri Purnomo (55), dan Ramini (44). Terhadap anak angkat mereka sendiri, Indah Rumana (11), di Kecamatan Lais. Dari hasil autopsi, terkuak penyebab kematian korban pada 19 September 2023.

Ternyata, Ramini membekap korban pakai bantal dalam kamarnya hingga habis nyawanya. Suaminya berjaga di luar rumah. Untuk membuat alibi korban bunuh diri, mereka mengunci pintu kamar korban dari dalam. Caranya, Ramini menaiki kursi plastik dan speaker. Gunakan gantungan baju, dia menjulurkan tangannya melalui ventilasi jendela untuk mengunci pintu. 

Sedangkan di Kabupaten PALI, bocah SD bernama Paku Nia (7), dibunuh ibu kandungnya Yeni Atika (35), pada 2 Agustus 2023. Belakangan terungkap, sang ibu ternyata memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Pernah dirawat di RS dr Ernaldi Bahar, Palembang.

Ada satu lagi kasus pembunuhan sadis di Kabupaten PALI, terhadap mahasiswa Robi Oktavian (21). Korban sampai menderita 58 liang luka tusukan. Meski kejadiannya 27 Desember 2022 silam, namun sudah setahun berlalu ini kasusnya masih belum juga terungkap. Siapa itu pelaku dan apa motifnya.  (air)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan