SUMATERAEKSPRES.ID - Istilah "gap year" mungkin belum akrab di telinga beberapa orang. Secara sederhana, gap year merujuk pada periode istirahat yang diambil sebelum seseorang melanjutkan pendidikan atau terjun ke dunia kerja.

Pada masa ini, individu tidak melanjutkan ke tahap berikutnya secara langsung, melainkan memberikan jeda untuk mengeksplorasi diri atau meraih pengalaman tambahan.

Meskipun konsep ini kadang disertai dengan stigma negatif, sebenarnya memiliki sisi positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan dengan bijak. Mari kita kenali kelebihan dan kekurangan memilih gap year sebelum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Plus

1. Bebas Mengeksplorasi Diri Sebelum Melanjutkan Pendidikan yang Lebih Tinggi

Gap year memberikan kesempatan unik untuk mengeksplorasi diri sebelum terjun ke dunia pendidikan yang lebih tinggi. Ini adalah momen di mana seseorang dapat merenung, menentukan minat, dan memahami diri sendiri dengan lebih baik.

Pengalaman ini dapat membantu membentuk pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pendidikan yang diinginkan, sehingga saat melangkah ke perguruan tinggi, keputusan yang diambil lebih matang dan sesuai dengan aspirasi pribadi.

2. Menambah Skill dan Pengalaman Hidup

Gap year bukanlah waktu yang dihabiskan dengan sia-sia. Sebaliknya, ini dapat menjadi periode yang produktif untuk meningkatkan keterampilan dan memperoleh pengalaman hidup yang berharga.

Mungkin saja seseorang memilih untuk mengikuti kursus atau workshop yang relevan dengan minatnya, atau bahkan terlibat dalam proyek sukarela yang membawa dampak positif pada masyarakat.

Dengan cara ini, gap year tidak hanya memberikan waktu istirahat, tetapi juga menjadi kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang.

BACA JUGA:8 Tips Bagi Kamu yang Magang tapi Masih Kuliah, Simak Yuk Biar Ga Pusing Lagi!

BACA JUGA:Petunjuk untuk Melewati 4 Fase Penting di Dunia Kuliah, Maba Wajib Tau!

3. Bekerja untuk Menambah Uang Saku Sebelum Kuliah