Cak Imin Rp5 M/Desa, Gibran Hilirisasi, Mahfud Soroti Korupsi
--
Kemudian, sektor UMKM pun jadi prioritas mengingat di Indonesia ada 60 juta UMKM dan 61 persen menyumbang PDRB.
"Jika langkah ini dilakukan maka insya Allah 19 juta lapangan pekerjaan akan tersedia bagi warga Indonesia,” beber Gibran.
BACA JUGA:Ini Jumlah Pertanyaan yang Disiapkan Panelis dalam Debat Cawapres
BACA JUGA:TPD Ganjar Gelar Nobar Debat Cawapres
Ia kembali menegaskan, pemerataan pembangunan itu wajib. Saat ini investasi tidak hanya terpusat di Jawa. Tapi di luar Pulau Jawa sudah 53 persen.
“Pembangunan IKN dilanjutkan karena membuka akses, membangun konektivitas dan membuka lapangan pekerjaan. Kehadiran IKN tidak hanyan membangun pemerintahan tetapi juga simbol simbol pemertaan pembangunan dan tranformasi pembangunan Indonesia," paparnya.
Cawapres nomor urut 2 Prof Mahfud MD yang dapat giliran kedua menyampaikan visi misinya langsung menyoroti soal korupsi.
Menurutnya, pada era orde baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa di atas 7 persen. Namun saat ini pertumbuhan ekonomi paling tinggi 5 persen.
BACA JUGA:Gibran Optimis Hadapi Debat, Ini Persiapan yang Dilakukannya
BACA JUGA:Ternyata Ini yang Membedakan Pelaksanaan Debat Perdana dengan Debat Berikutnya
“Padahal Indonesia kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Masalah besarnya di Indonesia adalah korupsi. Kita harus berantas itu. Jangan biarkan kekayaan itu hanya berada (dinikmati) orang kaya saja," tegasnya.
Menurutnya, terjadi korupsi besar-besaran di legislatif, yudikatif dan eksekutif. Akibatnya banyak masyarakat yang miskin. "Kuncinya, memajukan Indonesia itu bagaimana memberantas korupsi," imbuh dia.
Ia mendengar narasi ketakutan kalau pasangan nomor urut 3 menang, maka banyak orang tertangkap dan takut ditangkap. Padahal itu salah besar. “Investor butuh kepastian hukum. Mereka sering diperas," tandas Mahfud.
Sementara, cawapres nomor urut 1, Cak Imin yang dapat giliran terakhir paparan visi misi mengatakan, keadaan yang tidak adil saat ini harus dibenahi.