Pengalaman Fluminense Jadi Pembeda
PENYELAMATAN: Kiper Fluminense, Jhon Arias mampu menepis sundulan pemain Al Ahly di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah. FOTO: FIFA--
SUMATERAEKSPRES.ID - Klub Brasil, Fluminense mengalahkan raksasa Mesir, Al Ahly untuk melenggang ke babak final Piala Dunia Antarklub 2023. Pengalaman pemain-pemain Fluminense menjadi pembeda di King Abdullah Sports City, Jeddah.
Meski menguasai pertandingan, Fluminense kalah dalam penciptaan peluang. Al Ahly total melepaskan 22 percobaan dengan enam di antaranya tepat sasaran.
Sebaliknya, Fluminense yang melakukan 66 persen penguasaan bola hanya mampu melepaskan 14 tembakan dengan lima di antaranya on target.
Tapi ketangguhan kiper berusia 43 tahun Fluminense, Fabio membuat mereka bisa membendung setiap serangan Al Ahly. Dan setelah imbang 0-0 hingga pertengahan babak kedua, eks bek Real Madrid, Marcelo yang saat ini berusia 35 tahun akhirnya muncul sebagai pembeda.
BACA JUGA: Menantang Batas dalam Duel Fluminense Kontra Al Ahly
BACA JUGA:Turis Brazil, Terpantau Liburan Bersama Keluarga di Muratara
Aksi individunya di menit ke-67 memaksa pemain Al Ahly, Percy Tau menjatuhkannya di kotak terlarang. Jhon Arias yang maju sebagai algojo empat menit kemudian setelah laga sempat terhenti dengan tenang menjalankan tugasnya dan menaklukkan Mohamed El Shenawy.
Setelah itu, juara Copa Libertadores tersebut menggandakan keunggulan di menit ke-90. Gol dilesakkan John Kennedy yang sekaligus memastikan mereka menang 2-0 dan melangkah ke partai puncak.
“Kami seharusnya kebobolan gol, mereka bermain sangat baik dan beberapa kali kiper kami menyelamatkan kami. Tetapi kami mempunyai karakteristik yang sangat kuat: Kami tidak pernah menyerah,” kata Pelatih Fluminense, Fernando Diniz di The Japan Times.
Diniz tak menampik bahwa dengan pertandingan yang begitu ketat, mereka bisa keluar sebagai pemenang berkat pengalaman pemain. Selain Fabio dan Marcelo, di skuat Fluminense juga ada veteran lain seperti Felipe Melo, 40, Ganso, 34, dan striker German Cano, 35.
"Apakah usia para pemain kami membantu? Saya pikir memang demikian. Marcelo sangat menentukan, terutama dalam penaltinya,” jelas Diniz yang saat ini merangkap sebagai pelatih sementara timnas Brasil.
Fluminense sekarang akan menghadapi Urawa Red Diamonds atau Manchester City di final hari Sabtu mendatang dan mereka tampaknya sangat antusias.“Kami selalu mengatakan bahwa kami datang ke sini untuk meraih gelar. Satu langkah hari ini. Saya sangat berharap kami bisa menjadi juara,” kata John Kennedy di situs FIFA.
Di kubu Al Ahly, anak asuh Marcel Koller menyebut mereka kurang beruntung di semifinal ini.. Gelandang Al Ahly, Emam Ashour mengatakan mereka punya banyak peluang, namun gagal memanfaatkannya.
“Kami melakukan yang terbaik hari ini tapi sayangnya itu tidak cukup. Saya ingin berterima kasih kepada tim atas kinerja mereka. Saya pikir kami melewatkan sejumlah peluang bagus di babak pertama,” kata Ashour kepada SSC Sports.