Media Harus Jeli Melihat Peluang Model Usaha

BISNIS MEDIA: Serikat Pekerja Pers dan Dewan Pers, menggelar workshop tema “Mengawal Keberlanjutan Bisnis Media,” bertempat di Hotel Novotel Palembang, Selasa, 19 Desember 2023.-foto: ist-

Menurutnya, media tidak lagi bergelut di bidang media semata. Tapi juga harus memiliki atau melihat bisnis yang ada.  “Seperti menyelenggarakan event-event besar, yang dapat menopang pemasukan atau income bagi media tersebut,” bebernya.
Selain itu, juga bisa membuat keselarasan media. Misalkan melakukan semacam podcast. Sebab, podcast dapat menambah pundi-pundi income bagi perusahaan media.

“ Artinya media juga bisa melakukan terobosan dengan algoritma yng baik dan tidak selalu pragmatis. Potensi inilah yang dapat digali lebih dalam. Jika mengandalkan iklan, tentu saja akan dapat mati,” cetusnya.

Sementara Domu B Ambarita dari Tribun Network, mengatakan dalam rangka menanamkan strategi ke depan memang harus memiliki cara yang efektif. Setiap perusahaan harus dapat menciptakan produk jurnalisme yang kreatif dan strategi monetasi.

Dimana pers merupakan bisnis rasa percaya dengan mengedepankan, Performa yang diukur eksternal, Perofma internal, Manajemen by process: orientasi pada rutinitas, proses., Manajemen by objective dan lebih berorientasi pada hasil.

Dia juga menyebut media dalam hal ini harus tetap netral. “Jadi tidak serta merta kita membuat berita yang positif saja. Kita juga wajib membuat berupa yang jelek-jelek juga,” ucapnya. Dia juga mempresentasikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dimana dijelaskan, konten berarti ’informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik’.

Kreator bermakna ’pencipta’ atau ’pencetus gagasan’. Content creator (kreator konten) menurut Goolge adalah ’sebutan bagi seseorang yang membuat sejumlah materi konten, baik berupa tulisan, gambar, audio (suara), atau video yang  diunggah di berbagai platform, seperti website, YouTube, Facebook, TikTok, Instagram, dan lainnya.

Dalam rangka beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih, menurut Domo wajib dilakukan optimasi monetasi. Antara lain, adalah harus mengikuti algoritma platform digital, segera melakukan adaptasi pada setiap perubahan, memperhatikan kontribusi dalam setiap platform serta serius. “Jika menciptakan produk jurnalisme kreatif dan strategi monetasi,” kata dia.
Sedangkan narasumber dari IDN Times, Umi Kalsum, dalam paparannya mengajak agar perusahaan pers menjadi kreator. Bisnis media kedepan juga harus lebih kreatif, dimana bisa melibatkan banyak view atau pembaca.

Seperti yang mereka lakukan unyuk mempertahankan pembaca melakukan atau membentuk community writter. Dengan jumlah kurang lebih 76.238 anggota. Dimana terdata sebanyak 2.500 diantaranya merupakan aktif writer serta 15.652 merupakan submit post.  “Jadi agar tulisan mereka juga baik, kita bekali dengan pembelajaran.baik dalam bentuk pertemuan atau coaching clinic kepada para writer IDN Times,” ungkap Umi Kalsum. Dia juga sepakat, untuk meningkatkan income sebaiknya memang perusahaan media membuat event-event. (iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan