https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kisah Kasni, Fotografer Jalanan Berusia 73 Tahun: Memulai Profesi 1974, Mencari Pelanggan Seputar BKB-Ampera

CARI PELANGGAN : Fotografer keliling, Kasni mencari pelanggan di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), kemarin (17/12). FOTO: IBNU HOLDUN/SUMEKS--

Ia sendiri memulai profesi unik ini sejak tahun 1974 lalu. Sejauh ini Kasni menyaksikan perubahan atau kebiasaan orang berfoto. “Dahulu orang Palembang sering berpose di depan lensa, tetapi sekarang dengan kehadiran ponsel pintar, membuat pelanggannya semakin berkurang,” kata dia. 

Namun Kasni tetap setia dengan panggilannya sebagai fotografer jalanan, menciptakan kenangan-kenangan yang otentik dan tahan uji waktu. Sejauh ini, Kasni menjalankan jepretan foto di seputar BKB.

“Kalau di atas jembatan Ampera, memang tidak boleh lagi. Dilarang polisi. Menurut mereka aktivitas ini dianggap mengganggu lalu lintas,” tuturnya.  

Kasni tidak menyerah begitu saja, meski kadang terlihat seorang polisi mendekatinya. Ia tetap tegar dalam pekerjaannya. Keberaniannya dihargai oleh mereka yang mengerti nilai seni dan kenangan.

Hari Sabtu dan Minggu adalah hari-hari sibuk bagi Kasni. Maklum di hari-hari itu, kawasan sekitar Ampera ramai dengan orang-orang yang ingin mengabadikan momen bersama keluarga atau teman-teman mereka. 

Namun di hari biasa jalanan sepi, hanya dihiasi langkah-langkah Kasni yang tetap bersemangat. “Hari biasa kadang tidak pernah mendapatkan rezeki,” ujarnya. Meski hidupnya sederhana, merasa kaya dengan cinta dari anak-anak dan cucunya.

“Sebenarnya saran anak-anak, saya diminta berhenti melakukan pekerjaan ini. Tapi kalau hanya di rumah  badan terasa sakit semua,” tuturnya. 

Dengan berjalan kaki dan mengambil foto tubuh menjadi sehat dan kuat, karenanya ia tak mau berhenti.

Bahkan dulu dari Ampera hingga ke Asrama Kavaleri, ia sering berjalan kaki untuk mencari orang yang meminta diabadikan kenangan. Cerita Kasni ini sendiri semakin hari semakin pudar lantaran digerus zaman.

Tidak ada lagi fotografer legenda seperti dirinya yang masih berjuang untuk hidup dengan mengabadikan sebuah momen di jalanan. “Untuk seusia saya, teman-teman dulu sudah banyak yang hilang.

Ada yang tengah berjuang dengan pekerjaan lain, berjuang melawan sakit, bahkan ada juga yang sudah berpulang. Buat saya profesi ini tetap akan saya tekuni hingga nantinya saya disuruh ‘pulang’,” jelas Kasni dengan nada bergemetar. (*/fad)

Tag
Share