Persembahan Ini Ada saat Sembahyang Hari Besar Dewa-Dewi

PERSEMBAHAN: Saat merayakan HUT Dewa-Dewi umat dan pengurus kelenteng meletakkan aneka persembahan mulai dari dupa, lilin, teh, kue, buah, bunga dan lilin. Tampak umat melakukan sembahnyang d Kelenteng Dewi Kwan Im beberapa waktu lalu. -foto kris samiaji/sumeks -

Lalu ada juga yang membakar tiga batang saat sembahyang. Tiga dupa melambangkan langit, manusia, dan bumi.

Selain jumlah, ada juga bentuk ukuran dan jenis dupa. Mulai dari yang kecil hingga besar, berbentuk gagang atau melingkar spiral.

Kalau diperhatikan, biasanya di banyak kelenteng memakai dupa bergagang merah dengan garu merah atau kuning.

Sedangkan dupa bergagang hijau dengan garu kuning digunakan untuk sembahyang jenazah.

BACA JUGA:Hormati Pemilu 2024, Musprov PSMTI Sumsel Diundur Maret 2024

BACA JUGA:Dwi Sanjaya Memastikan Diri Ambil Bagian di Kategori 10 K Event Musi Run Seri IV

2.Kue 

Persembahan lain yang ada di kelenteng saat sembahyang Dewa-Dewi yakni kue. Banyak kue yang dipersembahkan, tapi yang lazim digunakan ada kue lapir, kue mangkok, dan kue ku. Kue-kue ini memiliki arti tersendiri. Kue lapir mengandung arti harapan agar mendapat rezeki berlapis-lapis.

Lalu kue mangkok, yang mempunyai arti sebagai harapan agar kehidupan bisa berkembang seperti bunga yang sedang mekar.

Sedangkan kue ku yang berbentuk seperti cangkang kura-kura merupakan lambang dari umur yang panjang.

Itulah tiga kue yang lazim digunakan saat sembahyang di kelenteng, ada banyak kue lain yang bisa juga sebagai persembahan, tergantung keperluan dan kepercayaan masing-masing.

3. Buah-buahan

Secara umum masyarakat Tionghoa saat sembahyang di kelenteng menggunakan lima buah sebagai lambang dari u fuk. Yakni, lima rezeki yang paling didambakan manusia, fu, lu, shou, cai, ting. Aneka buah yang biasa jadi persembahan adalah jeruk, apel, pir, mangga, anggur, ketimun,  nanas, dan pisang.

Bisa juga menggunakan buah lain, tinggal menyesuaikan dengan keadaan. Hanya saja, yang menjadi catatan adalah masyarakat Tionghoa menghindari menggunakan buah berduri. Hal ini terkait dengan harapan agar hidup ini bisa berjalan lancar dan mulus, tanpa duri yang menghadang.

4.Teh 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan