https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kerjakan Proyek Sejak Awal Tahun, Alokasi TKD Muba 2024 Rp2,86 T

DIPA : Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni dalam acara penyerahan digital DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024 di Provinsi Sumsel.-Foto: Kris Samiaji/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Di tengah gejolak ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2023 terbilang baik. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi 

Sumsel, Rahmadi Murwanto mengatakan banyak faktor yang menyebabkan ekonomi cukup sulit tahun ini. Di antaranya cepatnya pergerakan inflasi yang naik dan turun karena berbagai faktorm, mulai dari el nino, suku bunga beberapa negara, dan sebagainya. 

"Semua terasa sulit sejak awal tahun hingga pertengahan tahun ini. Namun ekonomi Sumsel masih terbilang stabil," kata dia. Berdasarkan pertumbuhan ekonomi Sumsel masih di atas 5 persen.

Walau awal tahun inflasi cukup tinggi, artinya di atas rata rata nasional dengan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi. Kemudian neraca perdagangan dimana ekspor tetap lebih tinggi dibanding impor sehingga ekonomi tetap terjaga.

BACA JUGA:Jangan Panic Buying, Biar Harga Tak Naik, Waspadai 4 Komoditi Penyumbang Inflasi

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi Jelang Akhir Tahun

Dikatakan, APBN disusun berdasarkan indikator optimisme meski tahun 2024 tidak mudah karena menghadapi tagun politik namun Pemerintah harus tetap optimis dan akan lebih baik. "Oleh karena itu, memasuki 2024 kita meningkatkan kinerja ekonomi pada 2024 dengan berbagai faktor pendorong seperti insentif fiskal yang terukur.

Lalu, kata dia, dalam penerimaan pajak baik pemerintah pusat maupun daerah harus punya sistem data bersama. "Data ini penting karena yang valid ini dapat membuat sinkronisasi program di daerah maupun pusat sehingga terjadi optimalisasi," tegasnya.

Pihaknya pun siap mengawal TKD termasuk memetakan agar penyerapan lebih cepat dan tinggi. Untuk itu Pemda bisa berkoordinasi dengan Dirjen Perbendaraan, pihaknya juga mengandeng BPKP. "Kami siap menyiapkan tim jika memerlukan dukungan  sehingga belanja lebih optimal dan mengantisipasi kemungkinan gagal," tuturnya.

Kata dia, belanja negara tahun 2024 di wilayah Sumsel meningkat 10,31 persen dibandingkan sebelumnya. Dari Rp46,45 trilun menjadi Rp51,24 triliun atau meningkat Rp4,78 triliun. Dengan alolasi DIPA terbesar di Sumsel Kementerian PU mencapai Rp6,83 trilun, Kementerian Perhubungan Rp1,78 trilun, disusul Kementerian Pertanian Rp1, 68 triliun.  

Sedangkan alokasi TKD Sumsel 2024 naik sebesar Rp2,06 triliun (6,98 persen) dari alokasi 2023. Kenaikan terbesar pada Dana Bagi Hasil 2024 (12,04 persen), yakni Pemprov Sumsel sebesar Rp4,85 triliun, Kabupaten Muba Rp2,86 triliun, dan Muaraenim Rp2,68 triliun.

BACA JUGA:Inflasi Bahan Pokok Bikin Repot, Pasar Murah, Pemda Bisa Gunakan Anggaran Bansos- Belanja Tak Terduga

BACA JUGA:Inflasi November Tetap Terjaga, Ini Alasan dari Bank Indonesia

Dikatakan, APBN jadi instumen penting menghadapi segala tantangan seperti saat pandemi, El Nino dan energi. "APBN yang baik mampu mewujudkan dan mencapai tujuan nasional dalam menghilangkan kemiskinan, stunting dan inflasi termasuk peningkatan kesejahteraan dan penurunan pengangguran," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan