Bantu Pengolahan Minyak Jelantah, BSB Jalankan CSR di Bank Sampah Kenanga
BANTUAN : Dirut BSB, Achmad Syamsudin menimbang sampah di Bank Sampah Kenanga, kemarin. Dalam kesempatan itu, BSB turut memberikan bantuan alat pengolah minyak jelantah.-Foto: evan/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Demi mendukung ekonomi hijau dan berkelanjutan, Bank Sumsel Babel (BSB) menyerahkan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengolahan limbah minyak jelantah di Bank Sampah Kenanga. CSR yang diberikan berupa alat pengolah minyak jelantah.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin mengatakan dalam menjalankan bisnis pihaknya tetap memperhatikan dan mendukung ekonomi berkelanjutan. Karena itu BSB memberikan bantuan alat pengolahan minyak jelantah. "CSR ini diharapkan ikut berdampak pada lingkungan dan ekonomi masyarakat," sebutnya.
Menurut dia, bantuan CSR tidak hanya dianggap sebagai kewajiban sosial, melainkan investasi produktif yang dapat berkembang dalam mendukung keberlanjutan sektor usaha dan lingkungan yang baik.
"Bantuan ini tak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat, tetapi membuka peluang baru dalam pengelolaan limbah untuk pelestarian lingkungan," ucap dia.
Dikatakan, tentunya diharapkan ini menjadi contoh positif dan agen perubahan dalam mendukung keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. "Kami akan terus konsisten dan mendukung ekonomi berkelanjutan," papar dia. Bantuan diserahkan langsung Dirut Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin kepada Pengurus Bank Sampah, Nyimas Eli.
"Kami berterima kasih dengan bantuan ini. Tentu ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata dia. Seperti diketahui, pengolahan minyak jelantah menggunakan campuran soda api, pewangi, dan zat pewarna. Prosesnya tak hanya memanfaatkan limbah, juga mengedepankan keberlanjutan dengan cara yang inovatif.
Soda api digunakan sebagai bahan pengentalan minyak jelantah, minyak jelantah dicampur dengan arang dan didiamkan selama 2 hari sebelum diolah menjadi sabun. Upaya ini dinilai mampu mengoptimalkan bahan limbah rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat dan juga bernilai ekonomis. (yun/fad)