Hafisz Tohir di COP 28: Pendanaan Perubahan Iklim, Tantangan Baru untuk Keberlanjutan Global

Achmad Hafisz Tohir pada Konferensi Perubahan Iklim Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-28 (COP ke-28) di Expo City, Dubai. Foto : ist--

DUBAI, SUMATERAEKSPRES.ID -  Delegasi Indonesia, melalui Wakil Ketua Komite Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Achmad Hafisz Tohir, turut serta dalam Konferensi Perubahan Iklim Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-28 (COP ke-28) di Expo City, Dubai.

Tohir menyoroti pandangan Indonesia tentang pendanaan kerugian dan kerusakan sebagai elemen kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. 

"Indonesia menekankan bahwa pendanaan tersebut harus memenuh.kriteria New, Additional, Predictable, dan Adequate,"ujar Hafisz Tohir.

BACA JUGA:Dorong Pemprov Jabar Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, Hafisz Tohir Beri Penekanan Begini!

Pentingnya menjadikan pendanaan ini bukan hanya komitmen baru tetapi juga peningkatan dukungan yang substansial, dapat diprediksi, dan mencukupi untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Dalam hal aksesibilitas, Delegasi Indonesia menegaskan bahwa pendanaan ini harus terbuka bagi semua pihak.

"Termasuk negara berkembang,"tegasnya.

Mereka menyoroti perlunya menghindari birokrasi rumit dan mengintegrasikan prinsip keadilan iklim dan inklusi sosial.

BACA JUGA:Hafisz TohirTegaskan Mahasiswa Perlu Tingkatkan Informasi dan Jaringan Bisnis. Ini Alasannya!

Dalam mempertimbangkan model pendanaan, Indonesia mengakui pentingnya melibatkan dana perantara keuangan dan instrumen non-utang. 

Pendekatan ini mencerminkan keberagaman sumber daya yang diperlukan untuk efektif mengatasi perubahan iklim.

Delegasi Indonesia menekankan juga perlunya mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang terkena dampak.

"Termasuk pemulihan, rekonstruksi, dan penanganan kerugian non-ekonomi,"sambungnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan