https://sumateraekspres.bacakoran.co/

11 Bulan Gaet 3,7 Juta Penumpang

MELINTAS : LRT melintasi di rel samping Jembatan Ampera. Hingga akhir 2024, penumpang LRT diyakini bisa tembus 4 juta. -foto : evan zumarli/sumeks -

*LRT Beroperasi Hingga Jam 1 Malam

PALEMBANG-  Balai Pengelola Kereta Api Ringan Perkeretaapian Api Ringan (LRT) Sumatera Selatan bakal mengoperasikan LRT hingga jam 1 malam pada 1 Januari 2024 mendatang. Pengoperasian angkutan malam Tahun Baru ini untuk rute Bandara SMB II  Palembang sampai Stasiun DJKA Jakabaring. 

BACA JUGA:Penyebaran Varian Baru Covid di Singapura, Dokter Ini Minta Jangan Panik Berlebihan, Ini Alasannya?

BACA JUGA:Sang Juara Kembali Ambil Bagian, Berharap Musi Run Digelar Tiap Tahun

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan (LRT) Sumsel, Rode Paulus GP SSiT MT menjelaskan pertimbangan ini setelah melihat angkutan penumpang pada tahun baru 2022-2023 lalu yang jumlahnya mencapai 20 ribu lebih penumpang. “Kala itu juga sudah sampai dini hari, pengoperasian LRT sampai pukul 00.30 WIB,” ujarnya di sela acara Ngobrol Bareng Media dan Komunitas di The Wyndham Hotel, Rabu (6/12).

Ini berarti keinginan masyarakat naik LRT khususnya pada momen Tahun Baru cukup tinggi. Apalagi ada penutupan Jembatan Ampera pada malam Tahun Baru. Sejauh ini, lanjutnya, penumpang LRT periode 1 Januari-30 November 2023 sudah menembus angka 3,7 juta orang lebih. Targetnya hingga akhir tahun 2023 sekitar 4 juta penumpang. "Rata-rata jumlah penumpang sehari mencapai 11 ribu atau setiap bulan 300-330 ribu penumpang," jelasnya. 

Dikatakan, pada tahun 2024 pihaknya menargetkan pertumbuhan penumpang LRT kisaran 6-7 persen. Untuk capai target, pihaknya juga bakal gandeng pihak ketiga dalam upaya meningkatkan jumlah pendapatan terutama berkenaan pada pemanfaatan fasilitas yang ada di stasiun dan tiang-tiang pancang LRT yang terdapat di sepanjang jalan tersebut. 

"Ini berdasarkan trafik angkutan penumpang setiap hari serta momen-momen spesial. Karena itu, dengan target tadi, diharapkan mendongkrak jumlah penumpang yang ada. Kita juga akan menggandeng pihak ketiga untuk berkontribusi salahsatunya dengan peningkatan pendapatan dari pemanfaatan fasilitas yang dimiliki," ulasnya. 

Terkait buffer area ataupun area penyangga, pihaknya akan menyiapkan tiga kawasan. Seperti di Asrama Haji, RS Siti Fatimah, dan dekat Stasiun OPI Mall. Peran feeder untuk menjangkau kawasan pemukiman perlu dimaksimalkan. "Dengan begitu masyarakat tak perlu khawatir ke buffer area untuk parkir ataupun terminal feeder," jelasnya. 

Sekretaris Dishub Kota Palembang, Agus Supriyanto mengungkapkan pihaknya sangat mendukung, tapi perlu penanganan angkutan feeder atau Teman Bus. Kendati pihaknya mengapresiasi upaya mengatasi kemacetan malam tahun baru. “Akibat adanya penutupan Jembatan Ampera pada setiap malam Tahun Baru. Keberadaan LRT menjadi alternatif angkutan selain membantu aktivitas masyarakat," ulasnya. 

Direktur Perkeretaapian Kemenhub RI, M Rizal Wasal mengungkapkan pertumbuhan angkutan LRT di Palembang dianggap yang terbaik pada kondisi sekarang. Sejak dioperasikan pada Asian Games lalu, jumlah penumpang perharinya terus meningkat signifikan. Ini pula yang membuatnya yakin, LRT akan menjadi tulang punggung angkutan umum di Kota Palembang. "Tentu pula harus dibarengi peningkatan atas kualitas pelayanan ke masyarakat," pungkasnya. (afi/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan