5 Cara Efektif Mengatasi Rasa Takut Tertinggal untuk Menghadapi Era Digital

Reporter: Athira |

Editor: Athira |

Rabu , 29 Nov 2023 - 13:16

5 Cara Efektif Mengatasi Rasa Takut Tertinggal. Foto: Ilustrasi Canva--

SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam era digital yang terus terhubung, fenomena "Fear of Missing Out" (FOMO) telah merambah ke kehidupan hampir semua orang.

FOMO menciptakan perasaan cemas atau kegelisahan karena merasa tertinggal dari pengalaman, acara, atau tren yang tengah berlangsung.

Meskipun dapat dianggap sebagai respons alami terhadap keadaan yang serba terkini, perasaan ini, jika tidak diatasi, dapat berujung pada stres dan tekanan emosional. Untuk menghadapi FOMO, berikut adalah lima cara efektif yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Tentukan Prioritas yang Jelas

Mengatasi FOMO dimulai dengan menetapkan prioritas yang jelas dalam kehidupan sehari-hari. Tentukan apa yang benar-benar penting dan berarti bagi diri sendiri.

Apakah itu menghabiskan waktu dengan keluarga, berkembang dalam karir, atau mengejar hobi yang dicintai, mengetahui prioritas akan membantu mengarahkan fokus dan energi pada hal-hal yang memberikan kebahagiaan dan makna.

2. Batasi Paparan Media Sosial

Media sosial seringkali menjadi sumber utama FOMO. Melihat teman-teman atau orang-orang di lingkungan sosial online yang sedang menikmati pengalaman menarik dapat memicu perasaan ketinggalan.

Untuk mengatasi hal ini, batasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan pilihlah konten yang benar-benar relevan dan positif. Jangan ragu untuk unfollow akun yang memicu perasaan negatif dan fokus pada hal-hal yang menginspirasi dan mendukung.

3. Terapkan Keterampilan Mindfulness

Keterampilan mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu mengatasi FOMO dengan membawa perhatian kembali ke saat ini.

Latihan pernapasan, meditasi, atau sekadar menyadari pikiran dan perasaan saat ini dapat membantu meredakan kegelisahan yang muncul akibat perasaan tertinggal.

Dengan lebih menghargai momen sekarang, FOMO dapat diredakan, dan fokus dapat dialihkan pada pengalaman langsung dan bermakna.

4. Bangun Hubungan yang Berkualitas

5 cara efektif mengatasi rasa takut tertinggal untuk menghadapi era digital                             sumateraekspres.id - dalam era digital yang terus terhubung, fenomena "fear of missing out" (fomo) telah merambah ke kehidupan hampir semua orang. 
fomo menciptakan perasaan cemas atau kegelisahan karena merasa tertinggal dari pengalaman, acara, atau tren yang tengah berlangsung.
meskipun dapat dianggap sebagai respons alami terhadap keadaan yang serba terkini, perasaan ini, jika tidak diatasi, dapat berujung pada stres dan tekanan emosional. untuk menghadapi fomo, berikut adalah lima cara efektif yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari:
1. tentukan prioritas yang jelas
mengatasi fomo dimulai dengan menetapkan prioritas yang jelas dalam kehidupan sehari-hari. tentukan apa yang benar-benar penting dan berarti bagi diri sendiri.
apakah itu menghabiskan waktu dengan keluarga, berkembang dalam karir, atau mengejar hobi yang dicintai, mengetahui prioritas akan membantu mengarahkan fokus dan energi pada hal-hal yang memberikan kebahagiaan dan makna.
2. batasi paparan media sosial
media sosial seringkali menjadi sumber utama fomo. melihat teman-teman atau orang-orang di lingkungan sosial online yang sedang menikmati pengalaman menarik dapat memicu perasaan ketinggalan.
untuk mengatasi hal ini, batasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan pilihlah konten yang benar-benar relevan dan positif. jangan ragu untuk unfollow akun yang memicu perasaan negatif dan fokus pada hal-hal yang menginspirasi dan mendukung.
3. terapkan keterampilan mindfulness
keterampilan mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu mengatasi fomo dengan membawa perhatian kembali ke saat ini.
latihan pernapasan, meditasi, atau sekadar menyadari pikiran dan perasaan saat ini dapat membantu meredakan kegelisahan yang muncul akibat perasaan tertinggal.
dengan lebih menghargai momen sekarang, fomo dapat diredakan, dan fokus dapat dialihkan pada pengalaman langsung dan bermakna.
4. bangun hubungan yang berkualitas
fomo sering kali muncul karena perasaan tidak terhubung atau terpisah dari orang lain. membangun hubungan yang berkualitas dapat menjadi kunci untuk mengatasi perasaan ini.
luangkan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman, keluarga, atau orang-orang yang memiliki minat dan nilai yang serupa.
melalui hubungan yang kuat, kamu dapat merasa lebih terhubung dan memiliki pengalaman yang membangun bersama orang-orang yang peduli.
5. belajarlah untuk menghargai ruang diri
selain membangun hubungan yang berkualitas, penting juga untuk belajar menghargai ruang diri. terkadang, menghabiskan waktu sendiri tanpa terpengaruh oleh aktivitas atau peristiwa sosial tertentu dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian batin.
merenung, mengejar hobi pribadi, atau sekadar menikmati momen kesendirian dapat menjadi cara efektif untuk mengurangi tekanan yang muncul akibat fomo.
mengatasi fomo bukanlah tugas yang mudah, tetapi langkah-langkah di atas dapat membantu membangun kebiasaan yang lebih sehat dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.
dengan menetapkan prioritas, membatasi paparan media sosial, menerapkan keterampilan mindfulness, membangun hubungan yang berkualitas, dan belajar menghargai ruang diri, seseorang dapat meraih keseimbangan yang lebih baik antara konektivitas online dan kesejahteraan pribadi.