Tingkatkan Uang Lauk Pauk Prajurit, Salah Satu Program Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
LANTIK: Presiden RI Joko Widodo, melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto, menjadi Panglima TNI, kemarin.- FOTO: NET-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI, di Istana Negara, Jakarta, Rabu pagi (22/11). Agus menggantikan Laksamana Yudo Margono, yang akan purnabakti pada 26 November 2023.
Siangnya, Agus dan Yudo melaksanakan serah terima jabatan (sertijab) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Usai sertijab, Jenderal Agus membicarakan beberapa program kerja yang menjadi fokusnya dalam waktu dekat.
Di antaranya soal kesejahteraan prajurit dan modernisasi alutsista milik TNI. "Program saya akan melanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan oleh Panglima TNI sebelumnya," kata Agus, usai sertijab.
Dia memperkenalkan kembali visi-misinya, dengan jargon TNI PRIMA. Singkatan dari Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif.
BACA JUGA:Pagi ini, Presiden Jokowi Lantik Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
Dalam hal ini, akan melatih prajuritnya agar menjadi professional. “Baik itu manuver individu ataupun manuver secara kelompok,” ulasnya.
Selain itu, melengkapi TNI dengan peralatan yang modern. "Tentunya kita menggandeng inhan (industri pertahanan) yang ada di negara kita. Produk dalam negeri," tegasnya. Untuk menyediakan persenjataan yang lengkap seperti, drone dan senjata.
Dia akan mereorganisasi satuan-satuan drone dan satuan siber agar mengikuti perkembangan zaman. "Jadi kita tidak terlalu tertinggal dengan negara lain," ucap lulusan Akmil 1991, itu.
Agus juga mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan TNI. Dia menyinggung soal uang lauk pauk bagi prajurit TNI. "Kita akan berikan uang lauk pauk, terutama uang lauk pauk yang sangat memadai. Nanti kita akan ajukan secara button up ke Kementerian Pertahanan. Mungkin itu saja program yang terdekat akan saya lakukan," ucapnya.
Disinggung jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang kosong setelah ditinggalkannya, Agus mengatakan yang pastinya harus berpangkat Jenderal Bintang 3, dan memiliki kualitas yang memenuhi syarat (eligible).
Namun, Agus menyebut masih mencari sosok penggantinya di matra darat tersebut. "Belum-belum. Kita lihat saja (Jendral) bintang 3 yang eligible (siapa)," tandasnya.
Dia juga mengomentari, anggapan ujug-ujug jadi Panglima TNI. Agus menjelaskan, jenjang karir maupun jabatan di lingkungan TNI sudah terstruktur dengan baik. Seseorang tidak serta-merta diangkat menjadi Panglima TNI atau jabatan lainnya tanpa memiliki prestasi. "Tidak ujug-ujug, semuanya harus berprestasi juga," kata Agus.
Ketika ingin berada pada jabatan tertentu, dia harus bersekolah terlebih dahulu. "Contoh saya mau jadi Danyon (komandan bataliyon) harus sekolah dulu. Mau jadi Dandim (komandan distrik militer, harus Susdandim (kursus komandan distrik militer. Mau jadi Damrem (komandan resort militer), harus Susdamrem (kursus komandan resort militer)," urainya.