Parah, Datangi Teman Karena Berutang dan Dihina Mandul, Wanita Ini Malah Dianiaya

Korban, Indri Wulandari (28) saat melaporkan kejadian di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang pada Rabu (22/11). Foto : Adi/Sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tidak terima dengan penghinaan yang dilontarkan oleh teman dekatnya yang sekaligus memiliki utang padanya, Indri Wulandari (28) yang tinggal di Kompleks Griya Asri Blok I5, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, menjadi korban pemukulan oleh Nova Rian Sari (31), warga Jalan Perintis LK IV Rawa Maju, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin pada Selasa (21/11) sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan M Yusuf Senen, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami.

Kejadian ini berujung pada laporan korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang pada Rabu (22/11).

Insiden ini bermula ketika korban menerima pesan singkat dari pelaku yang mengandung penghinaan dan kata-kata kasar, menyebut bahwa korban mandul.

Korban yang merasa tersinggung langsung menuntut klarifikasi dari pelaku. Namun, ketika korban, bersama suami dan mertuanya, mendatangi tempat pelaku, situasi menjadi semakin memanas.

BACA JUGA:Bareskrim Mabes Polri Dalami Kasus RUPS-LB Bank Sumsel Babel, Mantan Pemdiv SKH Dihadirkan Sebagai Saksi

Pelaku yang tampak emosional, melakukan pemukulan dengan menarik rambut korban dan membenturkan kepala korban ke tembok.

Bahkan, pelaku tidak puas sampai di situ, melainkan mencakar korban secara fisik.

Indri Wulandari menjelaskan bahwa dirinya dan pelaku telah berteman lama, sehingga saat pelaku meminjam uang, korban tidak merasa keberatan.

Namun, ketika tiba saatnya untuk melunasi utang, pelaku menunjukkan reaksi marah, bahkan menghina korban melalui media sosial dengan menyebutnya mandul.

BACA JUGA:Tim Gabungan Bongkar 33 Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Muba, Ini Barang Bukti yang Diamankan

"Kedatangan saya ke rumahnya hanya untuk menagih hutang, namun malah berujung pada pertengkaran. Wajah dan tubuh saya mengalami cakaran, kepala saya juga ditabrakkan ke dinding. Saat itu, saya tidak bisa berbuat banyak karena tangan saya dipegang pelaku," ungkap Indri Wulandari.

Ternyata, hubungan antara korban dan pelaku sudah begitu dekat, hingga korban menganggap pelaku seperti saudara.

Dari pengakuan korban, mereka sering menghabiskan waktu bersama. Namun, tindakan pelaku yang begitu kejam membuat korban merasa terkhianati.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban terkait dugaan penganiayaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan