Usai Jalani Vassa Sebulan Penuh, Sangha Rayakan Kathina
PERSEMBAHAN: Umat Vihara Dharmakirti memberikan persembahan kepada para Sangha yang sudah menjalani masa Vassa selama satu bulan penuh. Persembahan tersebut diharapkan dapat digunakan biksu satu tahun ke depan.-foto : kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Usai menjalani masa vassa selama satu bulan penuh, para sangha merayakan Hari Suci Kathina atau hari besar untuk para sangha. Tidak hanya dirayakan di Tiongkok atau asal mula agama Buddha dilahirkan.
Namun juga dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia, termasuk jua di Vihara Dharmakirti. Bahkan dalam perayaan yang diawali dengan pindapatta, sebelas bhiksu dari Sangha Agung Indonesia (Sagin) mulai melakukan perjalanan di sepanjang Jl Kapt Marzuki Kecamatan Ilir Timur I dan kembali lagi ke Vihara Dharmakirti.
Selama prosesi pindapatta tersebar, ribuan umat yang telah menunggu sejak pukul 05.30 wib ini, memberikan persembahan ke 11 bhiksu tersebut. Bentuk persembahan yang diberikan tersebut, bisa digunakan oleh bhiksu selama setahun ke depan. Meliputi jubah, makanan-minuman, obat-obatan dan uang tersebut. Yang mana, dalam prosesi pindapatta tadi, semua umat duduk bersimpuh sebagai penghormatan untuk bhiksu dimaksud.
"Kathina ini merupakan salah satu bagian dari empat hari besar bagi umat Buddha ini sendiri. Yang mana, di hati Kathina ini atau sering disebut hari besar para bhiksu tadi, umat akan memberikan persembahan pada bhiksu ataupun samanera dan samaneri
Persembahan yang diberikan dalam bentuk jubah, uang, makanan dan minuman hingga obat-obatan," kata Ketua Panitia Hari Kathina Vihara Dharmakirti, Jefri dibincangi koran ini, Minggu (19/11).
Bukan hanya itu, dalam rangkaian perayaan hari Kathina, setelah semua umat Buddha yang hadir memberikan persembahan pada bhiksu dalam prosesi pindapatta. Selanjutnya dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara ritual puja Kathina dan sanghadana di saat ritual di areal Vihara oleh para pengurus dan muda-mudi Vihara Dharmakirti. Karenanya, kata Jefri, untuk lebih berkesan ini, prosesi sanghadana tersebut semua panitia mengenakan seragam tradisional atau baju adat Jawa tersebut lengkap dengan beskap, sanggul dan blangkon.
"Ini sebagai bentuk persatuan dari semua umat, bahwa kita bersatu dan berasal walau dari suku yang berbeda-beda. Kalau kali ini, kita mengangkat tradisi Jawa dengan pakai baju adat dari Jawa. Yang terpenting semua itu, ini sebagai bentuk dan tanda Bhakti dari umat kepada Sangha. Sehingga diharapkan bisa memberikan keberkahan Sangha tadi kepada seluruh umat buddha tersebut. Jadi ini merupakan momen yang ditunggu setiap kalangan yang ada di agama Buddha," ulas Jefri.
Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Drs Darwis Hidayat mengatakan, di dalam agama Budha tersebut terdapat empat hari besar dan salahsatunya Kathina. Dimana, Kathina ini merupakan hari besar khusus bagi Sangha yang selesai melaksanakan vassa sebulan. Oleh karena itu pula, kata Darwis, sebagai bentuk bakti, semua umat akan memberikan persembahan ke sangha yang dimaksudkan untuk bekal bagi Sangha untuk kebutuhan sehari-hari selama satu tahun ke depan.
"Bentuk persembahan tadi berupa jubah, uang, obat-obatan dan makanan-minuman tersebut. Yang mana, semua kebutuhan ini akan digunakan oleh bhiksu atau Bhante ini selama setahun ke depan. Diharapkan para bhiksu akan semakin khusyu dan serius dalam mensyiarkan dan mengamalkan ajaran Dharma dan Budhha tersebut dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. (afi)