Sayang Dibuang, Botol Bekas Bisa Bermanfaat

BOTOL BEKAS: Sejumlah benih tanaman yang akan dipindahkan ke botol bekas--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID  -  Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bercocok tanam di lahan yang sempit. Selain itu, bisa juga dengan memanfaatkan barang-barang bekas dari botol.

Seperti yang dilakukan warga Desa Pemulutan Ilir  Kecamatan , Kabupaten Ogan Ilir. Mereka semakin semangat menanam untuk mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Beberapa bibit tanaman sayur yang  sebelumnya telah disemai telah tumbuh dan membesar.

BACA JUGA:GSMP Menular di Kalangan Anak Muda, Sekali Panen Hasilkan Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Fatoni : GSMP Kita Lanjutkan, Inflasi Nyata, Berimbas ke Perekonomian

Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Pemulutan, Andi menjelaskan beberapa bibit yang telah disemai pada awalnya dipindahkan dalam media polybag. "Ada cabai, kangkung, bayam, seledri. Sebagian ada juga tanaman yang sudah besar. Seperti cabai rawit dan seledri sudah bisa dipetik hasilnya," ujar Andi.

Menurut Andi, menanam sayur di pekarangan rumah tidak harus dengan modal besar. "Kami memanfaatkan media tanam seadanya dari bahan bekas tidak terpakai. Seperti botol air mineral bekas kami jadikan pot tanaman," terangnya.

BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa, Terus Kembangkan GSMP

Lebih kurang habis sekitar 3 kantong bibit cabai dan 2 kantong bibit seledri. Ketika cabai  berumur 25 hari setelah semai, ditandai dengan berdaun empat. Maka sudah siap untuk dilakukan pemindahan ke media polibag pembesaran.

BACA JUGA:Harga Cabai Meroket, Pemprov Sebut Pasokan Terbatas

Rata-rata umur tanaman cabai dan lainnya saat ini sudah sekitar 40 hari. Bibit tersebut secara swadaya disiapkan oleh petugas PPL agar warga RTM tidak putus menjalankan program GSMP. "Setelah sayur tumbuh besar dan memberikan hasil. Masyarakat khususnya ibu-ibu makin semangat untuk menanam dan memperbanyak tanaman di pekarangan rumahnya," ungkapnya. (dik/)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan