Waduh Gawat!…, Diduga Puluhan Pelajar di Musi Rawas Jadi Korban Predator Ini. Hot Juga Permainannya

Reporter: ZULQARNAIN |

Editor: Andre Jedor |

Minggu , 12 Nov 2023 - 02:00

PREDATOR ANAK : Tersangka SJ tersangka pencabulan terhadap korban anak bawah umur diduga lebih dari 10 orang, diamankan di Mapolres Musi Rawas. FOTO:IST--

Awalnya diajak berkenalan, lalu berlanjut ajak ketemuan, dan makan bersama.

Baru tersangka mengajak korban ke tempat sepi, dipaksa mengoral kemaluannya.

“Tersangka kami kenakan Pasal 82 UU Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp5 miliar," tutupnya. (zul/air)

waduh gawat!…, diduga puluhan pelajar di musi rawas jadi korban predator ini. hot juga permainannya                            musi rawas,sumateraekspres.id – diduga puluhan pelajar pria di kabupaten musi rawas, menjadi korban predator seksual ini, berinisial sj, warga kecamatan stl ulu terawas.
pria yang masih melajang di usia 40 tahun itu, diduga penderita kelainan seks atau berperilakupenyimpangan seksual.
pelaku juga merekam video pakai handphone (hp), aktivitas seksual sejenisnya itu.
“tersangka sudah kami lakukan penahanan,” kata kapolres musi rawas akbp danu agus purnomo sik mh, melalui kanit ppa satreskrim ipda bambang, saat dikonfirmasi sabtu (11/11).
baca juga:wow! kepala sad sarankan pemda mura lepaskan rusa ke hutan 
baca juga:mengganggu saja tim landak polres mura ini, begal lagi ngapel kena cokok
bambang mengakui, pihaknya sudah menangkap tersangka sj dari rumahnya, sejak rabu lalu (1/11), sekitar pukul 15.00 wib.
pengungkapan kasus ini, berawal sj mendatangi polsek stl ulu terawas.
maksudnya, hendak membuat laporan polisi terkait handhone (hp) miliknya yang hilang.
“namun saat dimintai keterangan oleh polisi, keterangan sj kerap berubah-ubah,” ucap bambang.
baca juga:pentingnya kerjasama dan kinerja unggul: pesan kapolres mura pada upacara pelantikan kabag ops dan kabag sdm
baca juga:5 makanan kaya kolagen yang bikin kulit auto sehat dan mulus, harganya murah ga perlu ngutang pinjol!
sikap sj itu, membuat polisi menjadi curiga dia hendak membuat laporan palsu atau fiktif.
namun yang terkuak, polisi malah mendapati rekaman video yang tersebar, sj yang sedang melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur sesama jenis.

polisi lalu mendatangi sejumlah pihak, mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan diduga korbannya.
dapatlah 1 korban, berinisial f (14),warga kecamatan tugumulyo, kabupaten musi rawas (mura).
baca juga:vonis rendah dari tuntutan, keluarga korban pencabulan harapkan banding
baca juga:gawat, 2 ayah ini tega cabuli anaknya masing-masing. ke mana ibunya?
“korban mengaku telah dilecehkan secara seksual, disuruh mengoral kemaluan korban,” beber bambang.
kejadian dialami pelajar kelas ix smp itu, berlangsung di teras sebuah sd negeri di kecamatan tugumulyo, mura, 31 oktober 2023.
kasus dugaan pelecehan seksual terhadap korbannya yang anak bawah umur itu, lalu perkaranya ditarik ke unit ppa satreskrim polres mura.
“modus pelaku, mengiming-imingi para korbannya dengan memberikan uang rp50 ribu untuk membeli paket kuota internet," ungkap bambang.
baca juga:gila bener oknum sopir travel ini, cabuli keponakan sendiri bertahun-tahun
baca juga:mantap nih, ada beasiswa rp50 juta penyelesaian studi s3 dari kemendikbud. mau?setelah penyidik melakukan pendalaman, korbannya ternyata tidak hanya f.
tapi diduga ada lebih dari 10 orang, semuanya laki-laki .
“jumlah pastinya masih kami dalami. yang jelas, korban rata-rata anak bawah umur,” ulassnya/
di hadapan penyidik, tersangka mengaku mencari korbannya melalui jejaring sosial facebook (fb).
baca juga:jadi korban pencabulan kakak tingkat, mahasiswa ini lapor polisi
baca juga:2 polres mencari alim dalam sebulan ini, dpo begal itu malah asyik joget di eks lokalisasi kampung baru
awalnya diajak berkenalan, lalu berlanjut ajak ketemuan, dan makan bersama.
baru tersangka mengajak korban ke tempat sepi, dipaksa mengoral kemaluannya.
“tersangka kami kenakan pasal 82 uu perlindungan anak, dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal rp5 miliar," tutupnya. (zul/air)