Relokasi RS Sobirin, Dari Tempat Kesehatan Bisa Berubah jadi Pusat Grosir? Lho Kok Gitu!
Relokasi RS Sobirin, Dari Tempat Kesehatan Bisa Berubah jadi Pusat Grosir? Lho Kok Gitu! Foto : Zulkarnain/sumateraekspres.id--
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Polemik seputar relokasi RS Sobirin di Kota Lubuklinggau ke RSUD Pangeran M Amin di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura, Provinsi Sumatera Selatan, memberikan peluang yang menarik bagi Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Pj Wali Kota Lubuklinggau, H. Trisco Defriansya, dalam wawancara pada Senin (6/11) sekitar pukul 11.00 WIB, di Gedung Kesenian Kota Lubuklinggau, mengungkapkan pandangannya.
Jika Pemerintah Kota diberi kesempatan untuk memanfaatkan bangunan RS Sobirin, mereka siap mengelolanya dengan optimal.
H. Trisco mengungkapkan, "Saat ini, kami tengah mempersiapkan RS Pratama di Petanang agar bisa memberikan layanan rawat inap.
Dengan informasi bahwa RS Sobirin akan dipindahkan, ini adalah peluang bagi kita untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien."
BACA JUGA:Direlokasi, Pelayanan RS Sobirin Bakal Terhambat
Ia menegaskan bahwa jika Pemerintah Kota Lubuklinggau memperoleh aset RS Sobirin, mereka akan memastikan pengelolaannya mencapai puncak performa. Namun, keberhasilan ini akan sangat bergantung pada aset yang diserahkan oleh pihak terkait.
H. Trisco menjelaskan lebih lanjut, "Jika aset meliputi peralatan medis dan gedungnya, kita bisa mengoptimalkannya sebagai pusat kesehatan atau rumah sakit."
"Namun, jika hanya gedung saja, kami di Pemerintah Kota tidak memiliki anggaran yang mencukupi. Tapi kita bisa mencari solusi dengan melibatkan pihak ketiga, seperti menjadikannya pusat belanja grosir atau penggunaan lainnya."
Dalam persiapan pembukaan RS Pratama di wilayah Petanang, Pj Wali Kota Lubuklinggau memastikan bahwa RS tersebut telah mempersiapkan layanan rawat inap dengan melibatkan tujuh dokter spesialis dan fasilitas ruang operasi yang lengkap.
BACA JUGA:RS Legend di Lubuklinggau Tak Berubah Nama, Pemerintah Sebut Hanya Relokasi, Seperti Pindah Rumah
"Bulan Desember ini, kami berharap dapat memulai operasionalnya, dan kami telah memeriksanya sebelumnya. Persiapan sudah selesai, hanya beberapa hal terkait unit gizi yang perlu disempurnakan," jelasnya.
Seorang warga Kota Lubuklinggau, Siti, mengungkapkan antusiasmenya terkait potensi pemakaian bangunan RS Sobirin oleh Pemerintah, meskipun bukan sebagai pusat pelayanan kesehatan.
"Daripada dibiarkan kosong tanpa pemakaian, lebih baik kita manfaatkan sebagai pusat belanja grosir, mirip dengan Gedung Pasar 16 Ilir. Dengan cara ini, bangunan yang dimiliki Pemerintah akan terus bermanfaat," tuturnya.